Kayu Lapuk, Atap Ruang Kelas SD di Magetan Roboh  

Tidak ada korban luka maupun meninggal

Magetan, IDN Times - Bagian atap sebuah ruang kelas 1 SD Negeri Mangge 2, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan roboh, Rabu (15/1) siang. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa itu. 

Saat peristiwa terjadi, ruang kelas sedang kosong. Sebab, kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya berlangsung di ruang tersebut telah dipindahkan di musala sekolah setempat sejak sebulan terakhir. 

1. Rembesan air dinilai menjadi salah satu penyebab lapuknya kayu

Kayu Lapuk, Atap Ruang Kelas SD di Magetan Roboh  Kondisi bangunan kelas SDN Mangge 2, Barat, Magetan yang atapnya roboh. Dok. IDN Times/Istimewa

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana (BPBD), Fery Yoga Saputra mengatakan kerugian material akibat kejadian itu diprediksi sekitar Rp 120 juta. "Kalau untuk penyebab ambrolnya atap kelas karena kayunya sudah banyak yang lapuk," kata dia saat dihubungi IDN Times. 

Menurut dia, lapuknya kayu penyangga atap sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Salah satu sebabnya karena lama terpasang. Juga, ditambah terkena rembesan air setiap kali musim hujan. 

2. Ruang belajar dipindahkan untuk menghindari jatuhnya korban

Kayu Lapuk, Atap Ruang Kelas SD di Magetan Roboh  Bagian samping ruang kelas di SDN Mangge 2,Barat, Magetan yang roboh. Dok. IDN times/Istimewa

Oleh karena itu, pihak sekolah yang mengkhawatirkan jatuhnya korban sengaja memindahkan siswa kelas 1 ke musala untuk mengikuti pelajaran. Hingga akhirnya prediksi itu terjadi, yakni bagian atap roboh. 

Dalam peristiwa itu, Fery melanjutkan, pihak BPBD bersama warga terlibat dalam melakukan evakuasi material bangunan yang roboh. Selain kayu, genteng yang berserakan di lantai ruang kelas 1 dibersihkan. 

3. BPBD imbau warga meningkatkan kewaspadaan

Kayu Lapuk, Atap Ruang Kelas SD di Magetan Roboh  Kondisi bangunan kelas SDN Mangge 2, Barat, Magetan yang atapnya roboh. Dok. IDN Times/Istimewa

Fery berharap robohnya atap kelas 1 SD Negeri Mangge 2 menjadi pelajaran seluruh pihak. Apabila suatu bangunan dinilai tidak layak ditempati agar dikosongkan. Sebab, potensi rusaknya sangat tinggi terlebih saat musim hujan seperti sekarang.
Hujan yang turun, ia melanjutkan, kerapkali disertai dengan angin kencang. Bahkan, beberapa waktu lalu sejumlah bangunan rusak terkena dampak terjadinya fenomena alam tersebut. Nilai kerugiannya hampir mencapai Rp 1 miliar.

Baca Juga: Polisi Panggil Empat Saksi Usai Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya