Cuaca Ekstrem, Kawasan Selingkar Wilis Rawan Tanah Longsor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times – Cuaca ekstrem yang ditandai dengan peningkatkan intensitas hujan mulai berlangsung di wilayah Kabupaten Madiun. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyatakan fenomena alam itu perlu diwaspadai terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana, baik banjir maupun tanah longsor.
“Warga perlu melek kebencanaan. Apabila hujan deras dan berisiko terdampak bencana agar pindah ke tempat yang lebih aman,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi, Minggu (15/2/2021).
1. Warga diharapkan tanggap bencana
Ia berharap agar upaya mitigasi yang telah disampaikan kepada warga itu dipahami dan dilaksanakan. Terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir, seperti di wilayah Kecamatan Balerejo, Madiun dan Wungu.
Selain itu, peringatan longsor juga diberikan kepada warga yang bertempat tinggal di area lereng atau selingkar Gunung Wilis, di antaranya, Kecamatan Saradan, Gemarang, Kare, dan Dagangan.
Baca Juga: Pandemik, Kelenteng di Madiun Tiadakan Perayaan Imlek
2. Tanah longsor terjadi di tiga titik pada hari yang sama
Menurut Zahrowi, kewaspadaan terhadap bencana perlu ditingkatkan selama beberapa waktu ke depan. Ini berdasarkan prakiraan Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan berlangsungnya cuaca ekstrem pada Februari hingga Maret 2021.
Bahkan, selama ini dari periode waktu yang diperkirakan BMKG telah terjadi sejumlah bencana tanah longsor. Salah satunya di Desa Cermo, Kecamatan Kare; Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, dan Desa Batok, Kecamatan Gemarang pada Minggu (14/2/2021).
3. Tiga bagian rumah dan warung rusak diterjang material longsor
Tiga bagian bangunan rumah dan warung mengalami kerusakan ringan. Bagian dindingnya roboh diterjang tanah yang amblas dari tebing di dekat permukiman tersebut. Selain itu, beberapa titik akses jalan antardusun sempat tertutup material longsor.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dari peristiwa yang terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan lokasi kejadian. Untuk kerugian material akibat kerusakan bangunan ditaksir sekitar Rp 10 juta. “Untuk akses jalan sudah dibersihkan,” ujar mantan Camat Dagangan ini.
Baca Juga: Evakuasi Longsor Nganjuk Terkendala Akses, Alat Berat Belum Bisa Masuk