Beberapa Wilayah Kota Madiun Langganan Banjir, Pemkot Bersihkan Sampah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Sejumlah titik di wilayah Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, saat musim hujan tiba sering banjir, salah satunya di Kelurahan Kelun. Sekretaris Daerah Kota Madiun, Rusdiyanto, menilai salah satu penyabab banjir di kawasan itu karena masih terjadinya pembuangan sampah di aliran Kali Sono dan Kali Piring.
Menurut dia, kondisi itu seperti yang terjadi pada Jumat malam (22/2) ketika terjadi banjir di Kota Madiun. Akibatnya, puluhan rumah tergenang air selama beberapa jam.
“Ada bambrongan (tumpukan sampah yang mayoritas ranting bambu) di aliran Kali Sono,’’ kata Rusdiyanto, Sabtu (23/2).
Baca Juga: Hindari Motor, Sebuah Bus Terguling di Kota Madiun
1. Wilayah Kota Madiun dialiri dua kali dari Lereng Gunung Wilis
Kota Madiun terdapt dua aliran kali, yaitu Kali Sono dan Kali Piring yang berhulu di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Madiun. Kedua kali itu bermuara ke Sungai Jerohan di wilayah Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun yang merupakan anak Sungai Bengawan Madiun.
Ketika hujan deras turun, sebagian wilayah Kota Madiun langsung tergenang luapan air bah. Pada Jumat malam (22/2), Rusdiyanto menuturkan, genangan air tidak hanya masuk ke permukiman warga, namun, juga menutup jalan.
“Ketinggiannya (air di jalan) sekitar 15 hingga 20 sentimeter,’’ ujar dia.
2. Pembersihan sampah menggunakan ekskavator
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Madiun, Suwarno, menambahkan untuk mengatasi banjir susulan, pihaknya membersihkan aliran Sungai Sono. Tumpukan sampah berupa plastik dan ranting bambu dikeruk dengan menggunakan satu unit ekskavator.
Sampah itu lantas diangkut truk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo. “Salah satu penyebab banjir Jumat malam, karena sampah itu juga debit air yang tinggi,’’ ujar dia.
3. Hujan deras terjadi antrean air menuju anakan Sungai Bengawan Madiun
Ketika hujan deras mengguyur wilayah hulu kali, kata Suwarno, terjadi antrean aliran air menuju Sungai Jerohan. Akibatnya, terjadi luapan di wilayah permukiman warga di Kelurahan Kelun, Kecamatan Kartoharjo.
“Kalau wilayah hilir tidak dibenahi, maka kondisi semacam ini sulit diatasi,’’ ujar dia sembari menyebut wilayah hilir Kali Sono adalah Sungai Jerohan yang masuk wilayah Kabupaten Madiun.
4. Harapkan warga buang sampah pada tempatnya
Oleh karena itulah, upaya koordinasi dengan Pemkab Madiun tengah dijalankan untuk mengatasi banjir. Selain itu, Suwarno berharap warga semakin meningkatkan kesadaran terutama dalam membuang sampah pada tempatnya.
“Kami memahami keluhan masyarakat, maka proyek perbaikan aliran sungai sudah dilakukan. Kami juga berharap masyarakat juga bisa memahami tujuan kami,’’ tuturnya.
5. Banjir berlangsung semalam
Sementara itu, Suwarno menuturkan, banjir yang terjadi pada Jumat malam berlangsung beberapa jam. Pada Sabtu pagi, air sudah mulai surut.
"Sejumlah warga pun melakukan pembersihan rumah yang sempat tergenangi air dan lumpur," katanya.
Baca Juga: Libatkan Ribuan Peserta, Begini Keseruan Lomba Ikan Koi di Kota Madiun