Sempat Ditutup, Taman Pendidikan Mangrove Bangkalan Dibuka Lagi 

Dibuka langsung oleh Bupati Bangkalan

Bangkalan, IDN Times - Setelah vakum lebih 20 bulan karena masalah lahan, Taman Pendidikan Mangrove (TPM) Desa Labuhan, Kecamatan Sepuluh dibuka kembali secara resmi oleh Bupati Bangkalan, Abdul Latief Amin Imron, Kamis (1/8). Pembukaan kembali kawasan ekowisata itu sekaligus menandai pengambilalihan pengelolaan TPM oleh Pemkab Bangkalan.

1. Punya banyak manfaat lingkungan

Sempat Ditutup, Taman Pendidikan Mangrove Bangkalan Dibuka Lagi IDN Times/Musthofa Aldo

Menurut Latief, hutan mangrove memiliki banyak manfaat. Mulai penghasil oksigen, penampung karbondioksida, mencegah abrasi pantai, menjaga kualitas air, dan udara serta dapat menyerap polusi yang diakibatkan sampah manusia mau pun pencemaran pabrik.

Di luar fungsi alamiah itu, hutan Mangrove seluas 8 hektar itu juga potensial untuk peningkatan ekonomi masyarakat dengan menjadikannya taman pendidikan dan wisata. "Peran serta masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan karena potensi di hutan mangrove sangat banyak yang bisa digali," jelasnya.

2. Coastal Clean up

Sempat Ditutup, Taman Pendidikan Mangrove Bangkalan Dibuka Lagi IDN Times/Musthofa Aldo

Peresmian TPM digelar dalam momen Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2019 bertemakan Coastal Clean Up. Puluhan anak SD dilibatkan sebagai wujud peduli lingkungan dengan untuk ikut lomba bersih-bersih sampah plastik di pesisir TPM.

General Manager Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO), Ani Surahman mengungkapkan, Program Keberlanjutan atau upaya menjaga keseimbangan ekologi di TPM telah dilakukan oleh WMO sejak tahun 2014 silam. "Tiga tahun kemudian atau pada 2017 keberadaan TPM sudah exist, sudah ada kemandirian," ungkap dia.

3. PHE WMO Pamit

Sempat Ditutup, Taman Pendidikan Mangrove Bangkalan Dibuka Lagi IDN Times/Musthofa Aldo

Taman Pendidikan Mangrove Labuhan kini resmi menjadi kawasan konservasi di bawah pengawasan Badan Pengelola Hutan Mangrorve (BPHM) Wilayah I Bali. Ketua Dewan Pertimbangan Proper, Sudharto P Hadi menyatakan, keberadaan TPM sejak 2014 merupakan usia yang cukup dan sudah dipandang mandiri.

Menurut dia, sudah saatnya PHE WMO mengembangkan ke daerah lain. "Kini waktunya PHE WMO exit (keluar), sudah banyak datangkan pengunjung, datangkan kesemparan kerja, pendapatan sudah ada," katanya.

Baca Juga: Berikan PIN ke Teman, Warga Bangkalan Kehilangan Uang Rp15 juta

4. Ada 10 ribu jenis mangrove

Sempat Ditutup, Taman Pendidikan Mangrove Bangkalan Dibuka Lagi IDN Times/Musthofa Aldo

Sejak pertama kali dikembangkan pada 2013, lebih 10 ribu mangrove telah ditanam dan tumbuh subur. Di antaranya mangrove jenis Sonneratia Alba (Prapat), Rizhophora Stylosa, Stenggi, Rhizopora Apiculata, Sonneratia Alba, Rhizophora Mucronata, Ceriops Tagal, Avicenna Marina, hingga Cemara Casuarina.

Keberhasilan pengelolaan TPM Labuhan juga ditandai dengan munculnya burung-burung Eropa di bulan-bulan tertentu. Sehingga banyak mahasiswa datang berkemah melakukan penelitian jenis mangrove dan aneka burung migran.

Baca Juga: Taman Pendidikan Mangrove, Ekowisata  Baru di Bangkalan 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya