Harga Garam Nyungsep, Khofifah Kumpulkan Bupati se-Madura
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sampang, IDN Times - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turun gunung, menemui petani garam Madura yang menjerit karena harga garam hanya Rp200 per kilogram. Mantan Menteri Sosial itu memanggil empat bupati di Madura. Selain itu PT Garam dan asosiasi petambak garam juga dipanggil untuk mencari solusi. Pertemuan di kantor Bupati Sampang itu melahirkan beberapa rekomendasi.
1. PT Garam jadi stabilisator
Menurut Khofifah, sebagai perusahaan plat merah, peran dan fungsi PT Garam harus diperluas. Selain urusan bisnis, saat harga garam anjlok seperti sekarang, PT Garam bisa jadi stabilisator agar harga garam tak menyekik petani. Sekaligus sebagai penyangga kebutuhan garam nasional.
"Mentri keuangan atau Mentri BUMN menunjuk khusus PT Garam sebagai stabilisator," kata dia.
2. Asosiasi harus memproteksi harga dasar garam
Yang tak kalah penting, kata Khofifah, adalah proteksi harga saat garam over supply. Fungsi ini bisa dilakukan Asosiasi Petani Garam. Caranya mengkaji harga dasar garam agar menguntungkan petani dan perusahaan.
“Harga garam harus terproteksi seperti halnya petani mendapatkan subsidi pupuk, alsintan, dan seterusnya".
Baca Juga: Garam di Indonesia Adalah yang Paling Tercemar Mikroplastik
3. Kuota penyerapan PT Garam 75 ribu Ton
Di luar solusi jangka panjang yang disebutkan Khofifah, Direktur PT Garam, Hartono punya solusi jangka pendek yang bisa membantu petani garam. Ia yakin penyerapan garam dari perusahaan negara yang mencapai 75 ribu ton per tahun bisa menanggulangi anjloknya harga garam. "Dari sisa Penyertaan Modal Negara (PMN) kita maksimalkan untuk penyerapan garam petani," jelasnya.
Baca Juga: Harga Garam Anjlok, Khofifah Kunjungi Madura