Warga Sapeken, Belanja ke Banyuwangi Tak Bisa Pulang karena Cuaca

Perjalanan Sapeken ke Banyuwangi bisa 20 jam

Banyuwangi, IDN Times - Nahkoda perahu barang, Hanafi (55) bersama lima Anak Buah Kapal-nya (ABK) terpaksa harus menginap selama 15 hari di Pelabuhan Marina Boom, Kabupaten Banyuwangi. Mereka menunggu cuaca membaik sebelum kembali berlayar pulang menuju Pulau Sapeken, Madura.

 

1. Lebih murah, datang ke Banyuwangi untuk belanja

Warga Sapeken, Belanja ke Banyuwangi Tak Bisa Pulang karena CuacaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Hanafi bersama ABK-nya datang ke Banyuwangi untuk berbelanja kebutuhan pokok hingga material bangunan untuk dijual kembali ke Sapeken. Selain milik Hanafi, di Pelabuhan Marina Boom masih terdapat dua perahu lagi yang siap berangkat pulang. Namun, mereka terpaksa harus bertahan menunggu cuaca membaik.

Hanafi mengatakan, perjalanan dari Sapeken menuju Banyuwangi membutuhkan waktu normal sekitar 14 jam dengan kecepatan 7-9 knot. Sementara bila cuaca buruk, hanya menempuh dengan kecepatan 2-3 knot dengan lama waktu sampai 20 jam perjalanan.

Menurutnya, para pedagang rela berbelanja ke Banyuwangi karena harganya lebih murah bila dibandingkan ongkos belanja ke Madura. "Ya lebih murah belanja di Banyuwangi. Meski selisih harganya sekarang enggak terlalu banyak juga," katanya, saat ditemui, Senin sore, (29/1).

Dia mencontohkan, bila harga telur di Banyuwangi Rp20 ribu, sesampai di Sapeken akan laku hingga Rp 30 ribu. "Begitu juga bawang merah, di sini Rp20 ribu, sampai sana Rp30 ribu," terangnya.

2. Berani pulang, harus ada izin dari Syahbandar

Warga Sapeken, Belanja ke Banyuwangi Tak Bisa Pulang karena CuacaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Biasanya, Hanafi dan kelima ABK-nya bakal menyandarkan perahunya di Pelabuhan Marina Boom, Banyuwangi. Dia kemudian akan pergi berbelanja di pasar tradisional terdekat untuk membeli berbagai kebutuhan pokok.

"Belinya di pasar Banyuwangi sini, ada beras, tomat, cabai, bawang merah, ada material bangunan juga, semen, asbes," kata Hanafi.

Untuk berbelanja, Hanafi dan kelima ABK-nya biasanya membutuhkan waktu hingga 7 hari. Perahu yang dinahkodai Hanafi berkapasitas 33 Gross Ton (GT). Namun, saat Hanafi tidak bisa pulang akibat cuaca.

"Saya sudah hampir 15 hari di sini. Rencana hari ini berangkat tapi ternyata belum dapat izin dari Syahbandar. Karena saya harus lapor izin ke syahbandar, kalau nggak termasuk pelarian karena gak ada dokumennya," katanya.

3. Sebagian dikembalikan ke pasar, ada juga yang terpaksa dibuang

Warga Sapeken, Belanja ke Banyuwangi Tak Bisa Pulang karena CuacaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Akibat telalu lama menunggu di pelabuhan, bahan kebutuhan pokok seperti cabe, tomat, juga terancam membusuk dan tidak laku dijual. Untuk mengantisipasi, Hanafi terpaksa mengembalikan beberapa barang belanjaannya ke pasar.

Kita kembalikan ke pasar dengan harga sama. Yang dikembalikan seperti tomat, gubis, cabe, masing-masing 50 kilogram," jelasnya.

Beberapa barang yang sudah busuk, terpaksa harus dibuang ke laut. "Punya teman teman ada yang dibuang ke laut, Alhamdulillah punya saya masih selamat, karena saya kembalikan ke pasar masih layak," ujarnya.

Baca Juga: Iriana Jokowi Ajak Siswa di Banyuwangi Bangga Gunakan Bahasa Daerah

4. Bekal menipis, biaya hidup bengkak dua kali lipat

Warga Sapeken, Belanja ke Banyuwangi Tak Bisa Pulang karena CuacaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selama menunggu cuaca membaik, para nelayan terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk makan dan minum selama di pelabuhan. Bila sehari rata-rata habis Rp100 ribu dengan total Rp700 ribu selama 7 hari, kali ini mengeluarkan dua kali lipat.

"Di sini kan sudah dua minggu, biasanya hanya seminggu langsung pulang. Ini uang di dompet saya sudah menipis, Rp100 ribu itu biaya minimal kalau masak sendiri," kata Imron salah satu ABK.

Selama menunggu, Hanafi, Imron dan teman-temannya hanya memghabiskan waktu dengan nongkrong. "Tidak ada hiburan lain, ya nongkrong saja tiap hari " tuturnya.

5. Kapal penumpang akan mulai diizinkan pulang besok

Warga Sapeken, Belanja ke Banyuwangi Tak Bisa Pulang karena CuacaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu, ratusan calon penumpang KM Sabuk Nusantara 56 di Pelabuhan Tanjung Wangi juga tertunda pulang ke Pulau Sapeken, sejak 21 Januari.

Koordinator Embarkasi Debarkasi Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi Ade Sucipto mengumumkan, direncanakan izin keberangkatan bakal dikeluarkan pada esok hari, Rabu (30/1).

"Diinformasikan KM. Sabuk Nusantara 56 diberangkatkan tanggal 30 jam 16.00. Info terbaru dr pelni untuk pembelian tiket baru dibuka besok pagi pkl. 07.00 WIB," ujarnya.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Penyeberangan ke Sapeken Tertahan di Banyuwangi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya