Sudah Merambat ke Merapi Ungup ungup, Petugas Kesulitan Padamkan Api

Wilayah terdampak sulit diakses manusia

Banyuwangi, IDN Times - Kebakaran hutan yang melanda Gunung Ranti sudah menjalar ke Merapi Ungup ungup. Banyak faktor yang menyebabkan api cepat merambat. Selain karena hembusan angin yang kencang, medan yang ditempuh juga cukup sulit dijangkau manusia.

1. Terkendala kondisi geografis

Sudah Merambat ke Merapi Ungup ungup, Petugas Kesulitan Padamkan ApiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, hingga Selasa (22/10), pihaknya bersama tim gabungan terus melakukan upaya isolasi agar api tidak menjalar lebih luas. Pihaknya berusaha memadamkan api di titik-titik yang masih bisa dijangkau oleh kendaraan pemadam kebakaran.

Petugas kesulitan memadamkan karena keterbatasan alat serta kondisi geografis kawasan terbakar yang sulit diakses manusia. Kawasan Gunung Merapi Ungup ungup merupakan wilayah hutan konservasi yang tidak terjamah aktivitas manusia. Api juga cepat membesar karena angin yang kencang serta lebatnya tanaman.

"Di sana wilayah hutan konservasi. Tanamannya masih lebat sehingga sulit dilalui untuk memadamkan api," kata Eka.

2. Api terlihat jelas dari kejauhan

Sudah Merambat ke Merapi Ungup ungup, Petugas Kesulitan Padamkan ApiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Kondisi kebakaran tampak semakin saat malam hari. Kebakaran tampak membentang panjang di bagian ujung Merapi Ungup-ungup.

Saat malam hari, masyarakat Desa Licin yang tinggal di kawasan kaki gunung Merapi Ungup ungup bisa melihat api dari wilayah Gantasan. Jalur tersebut merupakan rute pendakian Gunung Ijen.

"Di Merapi Ungup ungup kebakarannya lebih panjang, tapi tidak selebar di Ranti," kata Kartono (57), salah satu warga Licin yang menyaksikan kebakaran di kawasan Gantasan, Senin malam (21/10).

Baca Juga: Kebakaran Meluas hingga ke Merapi Ungup ungup

3. Jalur pendakian ke Ijen masih ditutup

Sudah Merambat ke Merapi Ungup ungup, Petugas Kesulitan Padamkan ApiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Hingga Selasa pagi, jalur pendakian ke Gunung Ijen masih ditutup. Penutupan tersebut berlangsung sejak 20 Oktober lalu. Belum diketahui kapan jalur tersebut bisa dibuka kembali. Tergantung kepada kebakaran di area tersebut.

Para penambang belerang juga dilarang untuk naik ke kawah Ijen. Sejak larangan mendaki ke Ijen dikeluarkan, jalur menuju pos pendakian Gunung Ijen sudah tampak sepi.

Baca Juga: Kebakaran Gunung Ranti dan Ijen Terbesar dalam Lima Tahun Terakhir

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya