Savana Duathlon, Lomba Lari dan Bersepeda di Alas Purwo 

Ajang ini menyediakan rasanya berolahraga di hutan biosfer

Banyuwangi, IDN Times - Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar lomba lari marathon. Tak sekadar marathon, lomba lari ini dikombinasikan dengan balap sepeda alias duathlon. Yang lebih spesial, even yang bertajuk Savana Duathlon ini berlangsung di Taman Nasional Alas Purwo, Minggu (15/9).

1. Menikmati kesegaran oksigen

Savana Duathlon, Lomba Lari dan Bersepeda di Alas Purwo IDN Times/Istimewa

 

Pada kompetisi ini, para atlet menyusuri rute sejauh 40 kilometer dengan berlari dan bersepeda.  Mereka melintasi jalan aspal yang membelah hutan Alas Purwo hingga trek sempit di antara rimbunnya pepohonan yang menjulang tinggi. Sejuknya hawa hutan, suara kicauan burung hingga putihnya pasir pantai menjadi latar yang makin membuat kompetisi istimewa.

Salah satu peserta lari, Hari Rochman, mengaku sangat terbantu dengan kondisi lingkungan Alas Purwo. Hawa sejuk yang tercipta dari rerimbunan pohon, disertai limpahan oksigen di huta paru-paru dunia ini mampu mendorong dia memenangkan pertandingan ini dengan catatan waktu 1 jam 34 menit 20 detik.

"Dari awal sudah bersaing ketat dengan lawan tapi saya terus memacu stamina supaya lebih cepat. Berlimpahnya oksigen di hutan ini bikin saya tidak mudah lelah. Akhirnya saya memenangkan lomba ini dengan baik," kata Hari, Minggu, (15/9).

2. Diikuti peserta dalam dan luar negeri

Savana Duathlon, Lomba Lari dan Bersepeda di Alas Purwo IDN Times/Istimewa

 

Hal senada juga diungkapkan Alicia Derksema, asal Belanda yang memenagkan kategori Women Open di kompetisi ini. Alicia mengaku terkesan dengan banyaknya even Banyuwangi yang menyuguhkan keindahan alam. 

"Event ini diorganisasi dengan baik oleh panitianya, kami yang bertanding merasa nyaman ikut perlombaan ini. Ditunjang lintasannya sangat bagus, dan juga pemandangannya juga indah. Rasanya saya harus ikut lagi kompetisi ini tahun depan,” ujarnya.

Sementara itu pemenang kategori usia 40-49 tahun dimenangkan Oleh Solihin dengan catatan waktu 1 jam 47 menit  10  detik dan Kategori 50 tahun ke atas dimenangkan oleh Arif Budi Lubis dengan catatan waktu 1 jam 54 menit 37 detik.

Ajang Savana duathlon, diikuti oleh peserta dari berbagai kota di Indonesia dan juga peserta dari negara Amerika, Belanda, dan Austria.

Dalam ajang duathlon ini, peserta harus menempuh tiga rute. Pertama berlari sejauh 6,4 Km yang dimulai dari Pantai Pancur menuju Pantai Trianggulasi dan kembali ke Pancur. Selanjutnya, mereka akan bersepda dari pancur ke Pos Perhutani Rowobendo pp sepanjang 27 KM. Di akhir, mereka kembali berlari sejauh 6,4 KM dengan rute yang sama.

Baca Juga: Doakan Habibie, Pemkab Banyuwangi Gelar Salat Ghaib

3. Kampanye ramah lingkungan

Savana Duathlon, Lomba Lari dan Bersepeda di Alas Purwo IDN Times/Istimewa

 

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan kompetisi yang digelar di kawasan hutan Alas Purwo menandai dimulainya event daerah yang ramah lingkungan. Anas mengaku ingin membuat arena olahraga yang terjaga kondisi lingkungannya.

"Di tengah hutan Alas Purwo yang udaranya bersih, sejuk dan rindang ini kami ingin mengajak semua orang untuk peduli pada lingkungan. Kami ingin memulainya di semua event daerah. Salah satunya tidak ada lagi penggunaan plastik sekali pakai," kata  Anas.  

Udara di Hutan Alaspurwo yang bersih dan segar katanya, juga harus terus dijaga untuk mempetahankan kealamiannya. Ke depan, pihaknya juga merencanakan menyediakan mobil listrik yang dinilai lebih ramah lingkungan.

"Kami ingin ke depan kendaraan ramah lingkungan bisa tersedia di lokasi ini, sementara mobil biasa cukup diparkir diluar gerbang hutan. Ke depan kami ingin secara bertahap kendaraan listrik juga menjadi kendaraan operasional pemerintah desa hingga kabupaten," jelasnya.

4. Sudah berstatus Cagar Biosfer

Savana Duathlon, Lomba Lari dan Bersepeda di Alas Purwo IDN Times/Istimewa

 

Event Savana Duathlon digelar di  Taman Nasional Alas Purwo yang sudah berstatus sebagai Geopark nasional dan Cagar Biosfir Dunia. Dengan luas 44.037 hektar banyak keindahan yang bisa dinikmati. Di antaranya terdapat keanekaragaman hayati dan budaya, yang terdiri dari 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil. 

“Mari kita jaga bersama kebersihan lokasi ini jangan sampai ada sampah yang tercecer apalagi sampah plastik," katanya

Baca Juga: Tradisi Kebo-keboan, Cara Petani di Banyuwangi Ucapkan Rasa Syukur

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya