Kurangi Impor, Banyuwangi Akan Tanam 18 ribu Bibit Jeruk Keprok

Siap-siap panen raya nih...

Banyuwangi, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong Kabupaten Banyuwangi untuk mengembangkan varietas jeruk keprok, atau Rimau Gerga Lebong (RGL) yang cocok ditanam di dataran tinggi. 

Sebagai bentuk dukungan, Kementan memberikan 18 ribu bibit varietas RGL. Dari ribuan bibit tersebut, saat ini telah ditanam oleh 70 petani di dataran tinggi di Banyuwangi, seperti Desa Segobang dan Kluncing. Varietas ini sendiri harus ditanam pada ketinggian 400-900 Meter di atas permukaan laut (Mdpl).  

1. Penanaman jeruk untuk menekan impor

Kurangi Impor, Banyuwangi Akan Tanam 18 ribu Bibit Jeruk KeprokIDN Times/Istimewa

Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan menjelaskan, bantuan tersebut diberikan untuk memberikan nilai tambah untuk petani dan menekan impor jeruk. "Kami sudah mendapatkan bibit dari Mentan, ini untuk antisipasi jeruk yang warnanya kuning dari Cina," kata Arief, Rabu (14/11).  

Selain itu, kata dia, varietas jeruk unggul lain sebanyak 2 ribu bibit masih dalam proses uji multi lokasi dan penelitian. "Dua ribu benih tersebut telah ditanam di areal perkebunan Lijen. (Kecamatan Licin). Jika hasilnya memang OK, baru akan didaftarkan dan dilakukan pelepasan varietas oleh Kementan untuk selanjutnya dikembangkan di sini,” jelasnya.  

 

2. Jeruk keprok produktivitas panen lebih tinggi

Kurangi Impor, Banyuwangi Akan Tanam 18 ribu Bibit Jeruk KeprokIDN TImes/Istimewa

Sementara jenis jeruk keprok yang ditanam di Banyuwangi, dinilai memiliki keunggulan di antaranya memiliki cita rasa manis, asam dan segar dengan kandungan air yang banyak. Jeruk keprok RGL juga lebih menarik karena memiliki kulit dan buah berwarna orange. Selain itu, varietas ini juga dapat dipanen sepanjang tahun dengan produktivitas yang cukup tinggi, antara 100-150 kg/ha per tahun.   

"Alhamdulillah, petani Banyuwangi digelontor 18 ribu bibit varietas RGL dari Kementan. Menteri Pertanian Pak Amran Sulaiman punya komitmen dan aksi nyata untuk terus memberi nilai tambah ke petani-petani di daerah," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, isao penandatanganan kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) di Banyuwangi, Sabtu (10/11).  

 

Baca Juga: Gara-gara Tukang Sayur, Banyuwangi Mendapat Penghargaan Dunia 

3. Petani juga mendapat pelatihan dan pendampingan

Kurangi Impor, Banyuwangi Akan Tanam 18 ribu Bibit Jeruk KeprokIDN Times/Ulil Albab

Banyuwangi sendiri telah memiliki produksi jeruk keprok varietas Siam dan Pontianak yang cocok ditanam di dataran rendah, antara 100-200 Mdpl. "Menurut Kementan, Banyuwangi memiliki agroklimat yang sesuai untuk pengembangan jeruk. Selain itu, tingkat keseburan tanahnya memadai,” jelasnya. 

Selain bantuan bibit, petani Banyuwangi juga diberi pendampingan dan pelatihan budidaya jeruk medium dataran tinggi. Dari teknik pengolahan tanah, pemupukan, pemangkasan, hingga penanganan pasca panen. 
 

Baca Juga: BPBD Petakan 11 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Longsor 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya