BPBD Petakan 11 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Longsor 

Kawasan rawan banjir ada di muara sementara longsor di hulu

Banyuwangi, IDN Times - Memasuki pergantian musim dari kemarau ke penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi menyebut terdapat 11 kecamatan yang berpotensi mengalami banjir dan longsor. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Eka Muharram, menjelaskan di Bulan November ini, beberapa Banyuwangi sudah memasuki musim penghujan dan masa pancaroba pergantian musim.  

Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor Terjang Dua Kabupaten di Jabar, Dua Orang Meninggal Dunia

1. Sosialisasi untuk langkah antisipasi

BPBD Petakan 11 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Longsor (Banjir yang melanda Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung) ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD, Banyuwangi, Eka Muharram, menjelaskan sosialisasi peta rawan bencana perlu diketahui untuk langkah antisipasi dan siap siaga navigasi penanganan bencana.   

"Mulai Bulan November ini, Banyuwangi sudah memasuki musim hujan, beberapa wilayah masih masa pancaroba. Untuk timline kejadian di musim hujan, banjir, longsor, angin puting beliung, BPBD memberikan navigasi di titik rawan bencana banjir," kata Eka Muharram, Senin (12/11).  

2. Banjir rawan di kawasan dekat muara

BPBD Petakan 11 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Longsor (Banjir yang melanda Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung) ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dari 11 Kecamatan di Banyuwangi, terdapat 26 desa yang sudah dipetakan memiliki potensi bencana selama musim penghujan. Dia melanjutkan, kawasan yang rawan banjir terjadi di daerah dekat dengan muara, mulai dari Kecamatan Wongsorejo hingga Pesanggaran.  

"Kawasan rawan banjir biasanya ada di daerah muara dan di tengah, kalau di hulu seperti Songgon, Glenmore, Kalibaru tidak rawan banjir," jelasnya.  

3. Kawasan hulu rawan longsor

BPBD Petakan 11 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Longsor Ilustrasi longsor (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Sementara untuk daerah yang rawan terjadi longsor berada di hulu seperti Kecamatan Licin, Glagah, Kabat, Songgon, Sempu, Glenmore, dan Kalibaru. Apalagi, kata Eka, kawasan tersebut memiliki kemiringan tanah hingga 45 derajat.  

"Itu daerah rawan longsor yang tingkat resiko tinggi, karena tingkat kemiringan tanah lebih 45 derajat, dan bebrapa ada perombakan lahan di sana, itu menambah potensi rawan longsornya. Untuk angin biasanya ada di daerah yang flat, di kawasan tengah mulai dari Glenmore, Genteng, Tegalsari, Ttegaldlimo, Gambiran itu rawan angin kencang, sampai Tegaldlimo, Cluring," jelasnya.  

4. Personel BPBD siap 24 jam

BPBD Petakan 11 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Longsor Facebook.com/Pusdalops BPBD Kota Denpasar

Sebagai langkah siap siaga, pihaknya berkoordinasi dengan tim dan relawan bencana. BPBD Banyuwangi saat ini memiliki 30 personel dan jaringan organisasi siap siaga bencana berjumlah sembilan.  

"Kami menyiapkan personel untuk penanganan darurat bukan hanya BPBD, respons cepat penanganan. Sewaktu-waktu selama 24 jam bisa ditugaskan. Juga ada 9 organisasi relawan penanggulangan bencana, Tagana, PMI, Rapi, Senkom, dan lainnya punya komitmen dengan BPBD untuk mengerahkan anggotanya. Secara personel sudah siap, apalagi kegotongroyongan Banyuwangi cukup tinggi," ujar Eka.  

5.Masih butuh kelengkapan alat berat

BPBD Petakan 11 Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Longsor https://www.straitstimes.com/asia/east-asia/powerful-66-magnitude-quake-hits-japans-hokkaido-island-usgs

Meski sudah siap dari segi personel, pihaknya mengaku masih membutuhkan perlengkapan untuk tanggap bencana. Sejauh ini, pihaknya masih perlu meminjam perlengkapan alat berat seperti eskavator ke instansi lain.  

"Peralatan ami tidak terlalu mencukupi untuk penanganan seperti itu, tapi bisa meminjam instansi lain, tapi sering tidak bisa langsung, seperti alat berat, kami agak kesulitan. Perlu prosedur. Paling tidak saya kria kami punya satu, agar ada penanganan awal. Seperti baby bego. Kalau butuh besar bisa kontak instansi yang punya komitmen memberikan penanganan darurat," katanya.  

Baca Juga: 3 Kecamatan di Bandung Terendam Banjir, Ratusan Warga Mulai Mengungsi

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya