Gandeng Swasta, Pemerintah Janji Serap 150 Ton Buah Naga dari Petani

Harga di tingkat petani saat ini berkisar Rp1.500-2.000

Banyuwangi, IDN Times - Harga buah naga di tingkat petani di Kabupaten Banyuwangi saat ini anjlok hingga Rp1.500-2.000 per kilogramnya. Melihat kondisi demikian, Dinas Pertanian Banyuwangi menggandeng tiga perusahaan dari Jakarta untuk membeli buah naga dengan harga di atas rata-rata saat ini.


 

1. Kontrak telah ditandatangani

Gandeng Swasta, Pemerintah Janji Serap 150 Ton Buah Naga dari PetaniIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan menjelaskan, pihaknya bersama petani telah meneken kontrak dengan tiga perusahaan asal Jakarta, Senin (21/1).

"Begitu kontrak ditandatangani, pengiriman bertahap langsung dilakukan. Terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang ikut memfasilitasi kerja sama ini. Semoga ini membantu menstabilkan harga yang kini menurun,” kata Arief, Selasa (22/1).

2. Kouta pembelian hingga 150 ton

Gandeng Swasta, Pemerintah Janji Serap 150 Ton Buah Naga dari PetaniIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Arief melanjutkan, jumlah buah naga yang siap dibeli oleh tiga perusahaan berjumlah 150 ton. Upaya tersebut dilakukan untuk menekan angka kerugian di tingkat petani akibat turunnya harga, seiring melimpahnya hasil panen.

Dari kontrak yang telah ditandatangani, pengusaha siap membeli dengan harga Rp5.000-6.000 per kilogram.

"Itu di atas harga pasar, sekarang sekitar Rp.2000," jelasnya.

3. Harga sesuai grade

Gandeng Swasta, Pemerintah Janji Serap 150 Ton Buah Naga dari PetaniIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Buah naga yang dibeli, katanya, akan disesuaikan dengan grade atau besar buah naga. Dia berharap kerjasama tersebut bisa bekerlanjutan untuk mengatasi over produksi yang mengakibatkan turunnya harga.

“Buah yang diambil adalah grade A dan B menyesuaikan kondisi. Kita dorong kontrak ini terus diperluas, karena bisa menjadi instrumen pengendalian harga ketika panen raya,” ujarnya.

Baca Juga: Gandeng PayTren, Banyuwangi Luncurkan OsingPay

4. Panen buah naga meningkat tiap tahun

Gandeng Swasta, Pemerintah Janji Serap 150 Ton Buah Naga dari PetaniIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Sementara Dinas Pertanian mencatat, jumlah luasan tanam dan panen buah naga di Banyuwangi terus mengalami peningkatan sejak tahun 2012.

"Banyak petani yang mengalihkan lahannya dari sawah padi menjadi buah naga karena tergiur keuntungannya. Namun, ketika panen bersamaan memang harganya berpotensi turun,” ujarnya.

Pada 2012, produksinya masih sebesar 12.936 ton (2012) dengan luas lahan 539 hektar, lalu meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 42.349 ton pada 2017 dengan luas tanam 1290 hektar. 

"Produksi buah naga memang terus meningkat. Ada lima kecamatan di Banyuwangi yang sedang panen raya secara bersamaan. Produksi buah naga di Banyuwangi terus meningkat tiap tahun," kata Arief.

5. Harga buah naga organik masih di kisarab Rp15 ribu

Gandeng Swasta, Pemerintah Janji Serap 150 Ton Buah Naga dari PetaniIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Dia melanjutkan, buah naga organik masih stabil hingga Rp15 ribu. Harga tersebut jauh lebih mahal hingga 15 kali lipat dibandingkan buah naga non-organik.

"Kami mendorong petani untuk menanam dengan cara organik, karena harganya lebih stabil, ini tidak hanya untuk buah naga, tapi semua jenis tanaman pertanian," terangnya.

Baca Juga: Viral Buah Naga Dibuang ke Sungai, Ini Klarifikasi Pembuat Video

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya