Viral Buah Naga Dibuang ke Sungai, Ini Klarifikasi Pembuat Video

Harga buah naga di tingkat petani anjlok Rp1.500

Banyuwangi, IDN Times - Sebuah video berdurasi 59 detik yang berisi rekaman aksi seorang petani membuang ratusan kilogram buah naga ke sungai sebagai bentuk turunnya harga jual, sempat viral di jagat maya, sejak Senin (21/1). Dalam video tersebut, tampak seorang Laki-laki berbaju hitam sedang membuang beberapa keranjang berisi ratusan kilogram buah naga di sebuah sungai di Kabupaten Banyuwangi.

"Ora payu, diguak ae. (Tidak laku dibuang saja). Haduh gek semene akeh,e (segini banyaknya lo," ujar pria dalam video tersebut.

 

1. Muncul video klarifikasi

Viral Buah Naga Dibuang ke Sungai, Ini Klarifikasi Pembuat VideoYouTube.com

 

Beberapa jam kemudian, setelah ramai dibagikan dan mendapat beragam komentar, seorang pria bernama, Agus Widiaputra, asal Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi mengaku telah membuat konten video pembuangan 10 keranjang buah naga. Dia mengaku, buah naga yang dibuang kondisinya telah busuk dan tidak layak dijual.

"Buah yang saya buang kemarin, bukan buah yang bagus, tapi sudah tidak layak konsumsi. Sudah mencair, masuk ke sungai sudah jadi air. Mungkin saya kurang beretika kepada pihak pengairan, atau pihak lain. Kemarin kebingungan mau buang dimana," ujar Agus dalam video klarifikasi.

Dalam video tersebut, Agus meminta maaf kepada masyarakat yang telah menonton.

"Di sini saya meminta maaf kepada warga yang telah menonton video pembuangan buah naga kemarin.Tujuan saya bukan untuk hal jelek, tapi agar ada pihak tertentu yang memberikan respons. Agar ada semacam pengolahan dari limbah buah naga, agar bisa bermanfaat lagi, untuk masyarakat, khususnya pedagang dan petani," kata Agus.

Agus juga mengaku kebingungan harus membuang limbah buah naga ke mana, karena menurutnya tidak terdapat tempat pembuangan limbah umum.

"Kami bingung mau membuang, buang kemana, karena tidak ada pembuangan sampah umum," katanya.

2. Harga buah naga anjlok

 

Sementara, Gino (56) seorang petani buah naga di Desa Wringinputih, Muncar mengaku bahwa harga buah naga saat ini memang sedang turun drastis Rp1.500 hingga Rp2.000. Untuk harga normal, petani baru bisa untung bila harga rata-rata di angka Rp7.000

"Harganya anjlok sekarang, gak tahu karena musim atau apa. Per kilo Rp1.500, punya saya banyak yang tak kasihkan ke tetangga dan saudara," kata Gino, Selasa (22/1).

3. Harga buah naga organik masih tinggi

Baca Juga: Gandeng PayTren, Banyuwangi Luncurkan OsingPay

 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan membenarkan bahwa harga buah naga, khususnya yang un-organik memang sedang anjlok akibat over produksi.

"Buah naga anorganik memang overproduksi tapi ya ini termasuk keberhasilan pertanian. Buah naga jenis ini yang dijual eceran di pasar. Harga antara Rp1.500 sampai Rp2.000 per kilogram," kata Arief.

Sementara untuk harga buah naga organik, harganya masih berada pada angka Rp10.000 per kilogram.

"Untuk yang organik sudah memiliki pangsa pasar khusus, termasuk untuk supermarket dan outlet besar. Bahkan untuk ekspor ke Cina, pembeli langsung ambil ke petani,” jelasnya.

4. Pemerintah upayakan kenaikan harga

Viral Buah Naga Dibuang ke Sungai, Ini Klarifikasi Pembuat VideoIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Arief mengatakan, pihaknya telah terjun ke lapangan untuk memantau kondisi buah naga di Banyuwangi bersama tim Kementrian Pertanian untuk memastikan buah naga yang dibuang ke sungai sudah dalam kondisi busuk.

Pihaknya sedang mengupayakan kenaikan harga buah naga di tingkat petani melalui kerjasama dengan tiga perusahaan.

“Sudah ada tanda tangan perjanjian antara petani dan perusahaan, termasuk harga pembelian antara Rp5.000 sampai Rp6.000. Pemerintah dan petani juga melakukan kesepakatan mengembangkan buah naga dengan cara yang benar, menurut kami dan petani," katanya.

Data terkahir dinas pertanian, produksi buah naga di Banyuwangi tahun 2017, luasan panen 1.290 hektar telah mencapai 42.000 ton. Menurutnya, jumlah tersebut sangat besar. Apalagi setiap tahun luasan tanam buah naga terus bertambah hingga membuat over produksi.

“Luasan bisa tambah setiap tahun termasuk juga produksinya. Normalnya, panen setahun sekali namun banyak petani yang membuahkannya di luar musim (menggunakan media lampu). Dan ini juga menjadi salah satu penyebab overproduksi buah naga di Banyuwangi,” paparnya.

Baca Juga: 5 Olahan Buah Naga Merah yang Dijamin Mendinginkan Harimu

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya