Festival Imlek Banyuwangi Sajikan Perpaduan Budaya Tionghoa dan Using

Acara akan berlangsung selama tiga hari

Banyuwangi, IDN Times - Beragam pertunjukan budaya dan sajian kuliner khas Tionghoa akan meriahkan Festival Imlek di Kabupaten Banyuwangi pada akhir pekan ini. Festival tersebut berpusat di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hoo Tong Bio, selama tiga hari, mulai tanggal hari ini, 31 Januari hingga 2 Februari 2020,

1. Pertunjukan wayang potehi

Festival Imlek Banyuwangi Sajikan Perpaduan Budaya Tionghoa dan UsingPerayaan Imlek di Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Koordinator Kelenteng Hoo Tong Bio, Alexander Martin mengatakan, banyak atraksi yang merefleksikan akulturasi budaya Tionghoa dan budaya lokal Banyuwangi dalam pagelaran Festival Imlek kali ini.

Seperti yang akan ditampilkan sore ini (31/1). Pegelaran wayang potehi akan tersaji di depan kelenteng. Pertunjukan tersebut merupakan kesenian wayang klasik perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa.

“Pertunjukan ini akan berlangsung tiga hari, dimulai pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB,” kata Alex, Kamis (30/1).

2. Sentra kuliner khas Tionghoa

Festival Imlek Banyuwangi Sajikan Perpaduan Budaya Tionghoa dan UsingPerayaan Imlek di Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selain pertunjukan, di Klenteng Hoo Tong Bio juga terdapat sentra kuliner baru. Namanya Pecinan Street Food’. Sebuah kawasan kuliner yang menjajakan beragam masakan khas Tionghoa. Mulai dari dimsum, lontong cap go meh, bebek, ayam peking, sate tai chan, hingga nasi goreng hitam.

Aneka jajanan juga ada. Di antaranya kue keranjang, manisan Tiongkok, bakpao ayam, dan bakcang. Juga aneka minuman, seperti teh bunga krisan, kopi, dan masih banyak lainnya.

Meski ini adalah sentra kuliner Tionghoa, Alex memastikan bahwa semua menu yang dijajakan di kawasan ini halal. Pengunjung tidak perlu khawatir mencicipi kuliner di Pecinan Street Food.

“Masyarakat Banyuwangi sangat majemuk, ada banyak etnis dan agama. Namun, kami menyadari bahwa mayoritas adalah muslim. Sehingga, kami dan seluruh pedagang sepakat hanya menyediakan masakan halal. Siapa saja bisa datang dan berwisata kuliner di sini tanpa ragu, dijamin halal dan enak,” kata Alex.

Pecinan Street Food ini akan digelar di sepanjang Jalan Ikan Gurame di Kelurahan Karangrejo. Membentang sekitar 300 meter di area Kelenteng Hoo Tong Bio. Di sini, pengunjung bisa mencicipi kuliner sedap sambil menikmati suasana romantis yang kental nuansa Imlek. Mulai dari musik, hiburan, hingga ornamen serba merah.

“Pecinan Street Food dibuka hingga Festival Imlek berakhir pada Minggu malam. Selanjutnya, akan rutin digelar setiap Jumat malam di area yang sama. Jadi warga Banyuwangi dan wisatawan yang ingin menikmati masakan khas Tionghoa tidak perlu repot," ungkapnya.

Baca Juga: Ada Toleransi dalam Hangatnya Imlek di Kampung Tambak Bayan

3. Hari Minggu ada atraksi leang leong hingga kolaborasi barong

Festival Imlek Banyuwangi Sajikan Perpaduan Budaya Tionghoa dan UsingKlenteng Hoo Tong Bio di Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selanjutnya, pada Minggu (2/2), Festival Imlek akan ditutup dengan beragam pertunjukan seni kolaborasi. Antara lain atraksi leang leong dan tarian lampion.

Selain budaya Tionghoa, kesenian lokal Banyuwangi juga akan ditampilkan. Seperti, barong Using dan lagu-lagu daerah yang bakal bersanding dengan musik khas Tionghoa.

“Juga ada penampilan Lalare Orchestra. Mereka akan membawakan sejumlah lagu daerah dan lagu Tionghoa yang diaransemen dengan musik tradisional,” ujarnya.

Baca Juga: Kunjungi Banyuwangi, Stafsus Presiden Tampung Keluhan Pelaku UMKM

Topik:

  • Dida Tenola
  • Antonius Putu Satria

Berita Terkini Lainnya