Banjir yang Landa 225 KK di Jember Berangsur Surut

Banjir saat ini masih menggenang setinggi 50 centimeter

Jember, IDN Times - Banjir yang merendam rumah 225 Kepala Keluarga (KK) di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember sudah terpantau surut. Hal ini disampaikan Kasie Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Asrah Joyo Widono, Senin (18/3). Asrah mengatakan, saat ini ketinggian air rata-rata hanya menggenangi bagian jalan dengan ketinggian variatif hingga 50 centi meter atau selutut orang dewasa.

1. Berangsur surut

Banjir yang Landa 225 KK di Jember Berangsur SurutIDN Times/Istimewa

Sebelumnya, banjir yang menggenangi rumah 225 KK terjadi akibat meluapnya sungai Gladak Putih yang terjadi pada, Minggu (17/3). Luapan air banjir, membuat rumah rumah warga dimasuki air hingga ketinggian 1,5 meter.

"Kondisi sudah turun, dibandingkan hari kemarin. rata rata perkiraan, sampai 50 centian di jalan. Sudah tidak masuk ke rumah. Sebelumnya sampai seleher. kisaran 1,5 meter," kata Asrah.

2. Tidak ada korban jiwa

Banjir yang Landa 225 KK di Jember Berangsur SurutIDN Times/Istimewa

Asrah melanjutkan, banjir yang terjadi di satu desa ini memang selalu terjadi tiap tahunnya. Banjir diduga terjadi akibat sungai Gladak Putih tidak sanggup memuat debit air setelah hujan lebat terus mengguyur selama lima jam. Hingga saat ini, tidak ditemukan korban jiwa maupun rumah yang rusak akibat banjir.

"Tidak ada yang mengungsi, dan korban jiwa. Rumah rusak tidak ada. Ini disebabkan hujan lebih dari lima jaman, kemudian meluap dari aliran sungai, meluber ke kampung karena debit air yang tinggi.ini memang derah rawan banjir, setiap tahun mesti kita pantau terus untuk daerah ini," kata Asrah.

Baca Juga: Tiga Ruang Kelas Roboh, Puluhan Siswa Jember Belajar di Tenda Darurat

3. Merendam satu desa, satu sekolah terdampak

Banjir yang Landa 225 KK di Jember Berangsur SurutIDN Times/Istimewa

Peristiwa banjir ini juga membuat satu sekolah SDN Wonosari 01, terendam. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar pada hari ini terpaksa diliburkan.

"Sekolah yang tergenang, SDN Wonoasri 01, hari ini diliburkan," ujarnya.

Selama banjir berlangsung, katanya, BPBD sudah berupaya mengevakuasi warga yang terdampak. Namun semua warga tidak ada yang bersedia meninggalkan rumahnya. BPBD mencatatat, di RW 01 terdapat 105 KK yang terdampak, kemudian RW 03 terdapat 100 KK dan RW 04 sebanyak 50 KK.

"Penduduk tetap bertahan di rumah masing masing, karena air sudah turun, sekarang warga sudah aktivitas seperti semula. Total yang terendam 255 KK," ujarnya.

4. Suplai kebutuhan air bersih

Banjir yang Landa 225 KK di Jember Berangsur SurutIDN Times/Sukma Shakti

 

Hingga saat ini, BPBD masih berada di lokasi untuk mewaspadai terjadinya banjir susulan. Pihaknya menyiagakan unit perahu karet untuk kesiapan evakuasi dan distribusi logistik ke rumah rumah warga.

"Perahu karet disiagakan, untuk distribusi nasi bungkus. Tapi warga tidak mau dievakuasi," jelasnya.

Saat ini, kata Asrah, kondisi cuaca di Jember sore ini masih terpantau mendung. Pihaknya masih mensuplai kebutuhan air bersih ke rumah rumah warga dan menyisir kualitas air sumur warga.


"Kebetulan sudah tidak hujan, cuaca masih mendung, mudah mudahan tidak hujan. Yang dilakukan BPBD, karena aliran sungai sudah lancar, kami lakukan suplai air minum menggunakan tangki ke rumah rumah penduduk. Kemudian cek sumber air bersih di sumur sumur," katanya.

 

Baca Juga: Selalu Sepi di Awal Tahun, Pemilik Hotel Banyuwangi-Jember Cari Solusi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya