Selalu Sepi di Awal Tahun, Pemilik Hotel Banyuwangi-Jember Cari Solusi

Sudah menjadi tren tahunan

Banyuwangi, IDN Times - Awal tahun di bulan Januari-Februari merupakan saat di mana angka okupansi penerbangan dan penginapan mengalami. Mengatasi hal yang selalu berulang setiap tahun tersebut, sejumlah pengelola hotel berbintang di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember berkumpul untuk membahas strategi meningkatkan okupansi.

1. Awal tahun selalu sepi wisatawan

Selalu Sepi di Awal Tahun, Pemilik Hotel Banyuwangi-Jember Cari SolusiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sales Manager Hotel Mirah, Sarah Salsabila mengatakan, pengunjung di bulan Januari dan Februari memang selalu mengalami penurunan. Pihaknya pun membuat strategi dengan membuat paket menarik dan harga lebih murah untuk memikat kunjungan wisatawan.

"Biasanya kalau lagi high season bisa dapat Rp2 miliar lebih, saat ini hanya di atas Rp1 miliar lebih, setiap tahun selalu berulang. Mungkin habis liburan tahun baru malas. Selalu di Januari-Februari, biasanya di bulan Maret sudah ramai lagi," kata Sarah saat pertemuan dengan beberapa pengelola hotel se-Kabupaten Banyuwangi dan Jember di Hotel Aston, Kamis (28/2).

2. Harus ada harga khusus saat low season

Selalu Sepi di Awal Tahun, Pemilik Hotel Banyuwangi-Jember Cari SolusiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Dalam pertemuan tersebut, pengelola start-up Traveloka juga hadir untuk membantu mempertemukan keinginan ceruk pasar wisata dengan hotel.

General Manager Hotel dan Akomodasi Traveloka, Jhon Sefensen mengatakan, pihaknya ingin membantu target Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia. Saat ini, datang ke Banyuwangi untuk mendukung target okupansi hotel dan penerbangan yang sudah dilengkapi rute internasional, Banyuwangi-Kuala Lumpur.

"Target di Banyuwangi untuk kunjungan dari Malaysia dan domestik, pendekatan (kepada hotel) untuk memberikan harga spesial saat low season. Kehadiran kami untuk memudahkan booking, dan update harga bisa secara realtime," kata Sefensen.

Baca Juga: Bantu Penggemukan Sapi, BNI Beri KUR Khusus Peternak di Banyuwangi

3. Sarankan ada paket inap keluarga

Selalu Sepi di Awal Tahun, Pemilik Hotel Banyuwangi-Jember Cari SolusiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Dalam pertemuan tersebut, Safensen juga menyarankan kepada pengelola hotel agar menyiapkan fasilitas inap khusus keluarga, seperti pemesanan satu kamar untuk tiga hingga lima orang. Paket keluarga tersebut biasa banyak dicari saat musim libur panjang atau high season.

"Kami menyesuaikan kebutuhan family, ada kah hotel yang menyajikan untuk family, yang bisa mengakomodir empat orang. Kalau musim liburan family itu sangat tinggi. Satu kamar empat orang dan kami siapkan teknologi, tren setiap kota berbeda, kalau saat low season seperti saat ini banyak yang pesan satu kamar untuk dua orang," jelasnya.

4. Target Wisman 100.000

Selalu Sepi di Awal Tahun, Pemilik Hotel Banyuwangi-Jember Cari SolusiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda berharap antar pengelola hotel baik di Banyuwangi maupun Jember bisa saling sinergi untuk membuat wisatawan nyaman dan mau datang kembali. Dia menyarankan agar hotel-hotel bisa menyajikan paket eksperience.

"Seperti kita harus percaya diri dengan kuliner lokal kita. Di Banyuwangi ada pecel pitik, rujak soto, ayam kesrut dan lainnya, itu sudah tersedia di hotel hotel dengan harga terjangkau. Era 4.0 todak bisa sendiri sendiri, harus ada kolaborasi, ke depan kompetisi bukan antara yang besar dan kecil, tetapi siapa yang tercepat, di Banyuwangi sudah ada perjalanan ke Kuala Lumpur, silahkan dimanfaatkan," katanya.

Tahun lalu, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai lebih dari 98.970  dan wisatawan domestik 4,8 juta. Sementara tahun ini, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 100.000, apalagi dengan adanya penerbangan Banyuwangi-Kuala-Lumpur.

Baca Juga: Hotel Kokoon Tambah Daftar Hotel Berbintang di Banyuwangi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya