Banjir Bandang, Pemkab Jember Upayakan Anak-anak Tetap Bisa Sekolah

Jalan alternatif sedang dibangun untuk akses siswa sekolah

Jember, IDN Times- Banjir bandang melanda Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, kemarin Sabtu (1/2). Bencana tersebut membuat jembatan Sungai Kalijompo putus. Akibatnya, aktivitas warga terhambat dan anak-anak terancam tak bisa sekolah.

Oleh sebab itu, Bupati Jember Faida meminta jajarannya agar memantau agar anak-anak tetap bisa pergi ke sekolah, besok Senin (3/2). “Akan kami bantu supaya anak-anak tetap bisa sekolah pada hari Senin (besok),” terang Faida melalui keterangan tertulis, Minggu (2/1).

1. Segera bangun jalan alternatif

Banjir Bandang, Pemkab Jember Upayakan Anak-anak Tetap Bisa SekolahBanjir Bandang di Jember. IDN Times/Dok. BPBD Jember

Faida bersama Dandim 0824 Jember Letkol Inf Laode M. Nurdin telah meninjau lokasi bencana hingga Minggu dini hari tadi. Selain jembatan, pihaknya juga menemukan sungai yang terkikis. Hal itu membuat jalan utama menuju Kebun Kalijompo terputus sepanjang 70 meter. 

"Terputusnya jalan tersebut bisa mengakibatkan anak-anak sekolah mengalami kesulitan. Demikian pula dengan pekerja dan buruh Kebun Kalijompo. Tadi sudah kami sepakati untuk bikin jalan alternatif,” ungkapnya.

2. Warga dan aparat gotong royong pasang bronjong

Banjir Bandang, Pemkab Jember Upayakan Anak-anak Tetap Bisa SekolahTenda pengungsian untuk warga terdampak banjir bandang di Jember. IDN Times/Dok. BPBD Jember

Pembuatan jalan alternatif secara gotong royong ini dimulai pada hari ini. Yakni dengan memasang bronjong sepanjang 130 meter di tepi sungai agar tidak semakin terkikis.

“Supaya tidak ada pengikisan lebih lanjut. Untuk antisipasi,” kata mantan Direktur Rumah Sakit Bina Sehat tersebut.

Pembuatan bronjong dan jalan altenatif ini juga akan menggunakan alat berat dengan tenggat waktu penyelesaian lima hari.

Baca Juga: Banjir Bandang Bondowoso, BPBD Tetapkan Status Darurat Hingga 14 Hari

3. 334 jiwa mengungsi akibat banjir bandang

Banjir Bandang, Pemkab Jember Upayakan Anak-anak Tetap Bisa SekolahWarga yang mengungsi akibat banjir bandang di Jember. IDN Times/Istimewa

Dari data BPBD Kabupaten Jember, sebanyak 334 jiwa telah mengungsi akibat peristiwa tersebut. Sementara 15 rumah di Kelurahan Slawu RT03/ RW01, Kecamatan Patrang terendam lumpur.

Dari jumlah pengungsi, Pemkab Jember juga mendata terdapat seorang ibu hamil, sembilan balita, dan sepuluh lansia yang perlu mendapat perhatian khusus. Posko kesehatan dan dapur umum telah disiapkan untuk para pengungsi.

"Para pengungsi diharapkan tidak perlu khawatir. Bahkan, rumah mereka yang ditinggalkan juga dijaga oleh aparat," lanjutnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Jember Heru Widagdo menjelaskan, banjir bandang yang membawa gelondongan kayu diduga kuat akibat kebakaran hutan di Gunung Argopuro yang terjadi tahun lalu. Lantaran hutan habis terbakar, air dari pegunungan mengalir deras ke dataran yang lebih rendah.

“Terjadinya kebakaran hutan ini yang berpotensi besar terhadap banjirnya,” terangnya.

Baca Juga: Banjir Bandang Hantam Bondowoso, Diperkirakan 200 Rumah Terdampak

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya