6 Ton Sampah Muncar Banyuwangi Diekspor ke Australia

Butuh edukasi mengubah kebiasaan buang sampah

Banyuwangi, IDN Times - Sebanyak 6 ton sampah yang dikumpulkan dari limbah rumah tangga di Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi, telah diekspor ke Australia.

Sampah tersebut bersumber dari 7500 rumah di empat desa Kecamatan Muncar yang menjadi mitra Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo.

Masing-masing rumah di Muncar memang disediakan tempat sampah organik dan non organik. Sampah tersebut kemudian diambil dan dikumpulkan menjadi satu di TPS3R.

Manager TPS3R Bio Mandiri Lestari Nungky Rosalina menjelaskan sampah organik diolah menjadi pupuk organik dan ulat maggot. Sedangkan yang sampah non-plastik dipilah berdasarkan jenisnya. Seperti botol, kresek, plastik keras dan sejenisnya.

“Sampah plastik yang kami kelola itu ada yang kami ekspor ke perusahaan EcoPlast Kunstsoff Recycling yang berbasis di Wildon, Austria. Pada 21 Maret 2022 lalu kami ekspor perdana sebanyak 6 ton. Sampahnya yang diekspor jenis plastik yg keras (PE),” ujar Nungky, Minggu (10/4/2022).

1. 270 ton per bulan

6 Ton Sampah Muncar Banyuwangi Diekspor ke AustraliaSampah yang siap diekspor ke Australia. IDN Times/Istimewa

Nungky mengatakan, penanganan sampah di Muncar diawali dari warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS 2016.

Pada 2018, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria mendukung NGO Systemiq untuk membantu membuat sistem manajemen pengelolaan sampah di Muncar, yang diberi nama Project STOP.

TPS3R yang dikembangkan sejak 2018 tersebut mengadaptasi sistem sirkular, yakni sampah dipilah secara langsung oleh mitra yang berasal dari rumah tangga.

Sampah tersebut kemudian dikelola di TPS3R. Baik yang organik maupun non-organik. Setiap bulannya, rerata sampah yang dikelola mencapai 270 ton yang berasal dari 7500 rumah tangga di empat desa di Kecamatan Muncar.

Baca Juga: Mengenal Masyarakat Suku Osing Banyuwangi, Populasinya Tersebar 

2. Omzet Rp80 juta per bulan

6 Ton Sampah Muncar Banyuwangi Diekspor ke AustraliaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Ekspor sampah plastik ke Austria, baru perdana dilakukan. Selanjutnya, akan dilakukan secara reguler dengan jumlah sesuai hasil sampah yang bisa dikelola TPS3R itu sendiri.

“Pengiriman berikutnya tidak ditentukan. Kami bisa mengirim berapa pun yang kami mampu. Tentu ini sangat menguntungkan bagi kami,” kata Nungky.

Selain diekspor, kata Nungky, secara rutin pihaknya juga memasok ke perusahaan nasional. Sejak setahun terakhir, pihaknya kirim botol plastik PET ke Tangerang.

“Dikirim ke perusahaan printer untuk diolah jadi bahan cartridge. Biasanya sebulan sekali 1-1,6 ton sekali kirim,” jelas Nungky.

“Dari kegiatan pengelolaan sampah ini, setiap bulannya kita mendapatkan omzet rerata hampir Rp80 juta per bulan,” ujarnya.

3. Upaya tidak mudah

6 Ton Sampah Muncar Banyuwangi Diekspor ke AustraliaIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Nungki mengatakan, 7.500 KK dari empat desa di Muncar sedikit demi sedikit mau bergabung dengan proses pendekatan yang tidak mudah. Sebab harus merubah kebiasaan orang membuang dan memilah sampah ke tempatnya.

Salah satu cara yang digunakan, yakni dengan dukungan pemerintah desa. Pemerintah desa akan mempermudah urusan administrasi di kantor bila warganya sudah berlangganan membuang sampah ke TPS3R.

“Dulu setiap hujan pasti banjir karena muara sungai dan drainasi tersumbat sampah. Tapi kini bebas banjir, karena tidak ada orang buang sampah ke sungai atau got. Aparat desa juga menunjang apa yang kami lakukan. Bahkan Pak Kades mewajibkan warga yang akan mengurus surat di kantor desa wajib punya Kartu Kuning (kartu iuran sampah desa),” kata Nungki.

Baca Juga: Pendidikan Karakter di Sekolah Adat Kampoeng Batara Banyuwangi

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya