Tanggul Pabrik Jebol Makan Korban Jiwa, Labfor Ambil Sampel Bangunan

Warga setempat minta pemilik segera bertanggungjawab

Surabaya, IDN Times - Tim Laboratorium Forensik Polda jawa Timur Jawa Timur mendatangi tempat kejadian jebolnya tanggul kolam lumpur PT. Sinar Suri Surabaya, Senin pagi (12/8). Tim Labfor melakukan pengambilan sampel konstruksi untuk mengetahui penyebab jebolnya tanggul. "Kami sedang mencari lokasi awal ambrolnya tanggul dan penyebabnya apa," tutur AKBP Joko Siswanto, Kasubdit Fiskom Labfor Polda Jawa Timur. 

Seperti diketahui, sebuah tanggul penampungan lumpur yang berada di Sukomanunggal, Surabaya, jebol pada Sabtu (9/8). Kecelakaan yang membuat satu orang meninggal dunia ini diduga terjadi karena adanya kelalaian pembangunan. Kolam lumpur itu sendiri merupakan tempat penimbunan lumpur hasil penggalian untuk memasang paku bumi. 

Baca Juga: Mayat Korban Tanggul Jebol Dievakuasi, Ada Unsur Kelalaian

1. Lakukan olah TKP untuk mengetahui awal mula kejadian

Tanggul Pabrik Jebol Makan Korban Jiwa, Labfor Ambil Sampel BangunanIDN Times/Lazuardi Putra

Tim Labfor tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada pukul 09.15. Mereka langsung membuka tempat kejadian perkara yang sempat disegel oleh warga. Setelah itu, mereka terlihat melakukan olah TKP. Joko mengatakan bahwa tujuan upaya ini adalah untuk menemukan titik awal terjadinya kecelakaan. Menurut Joko, proses investigasi masih berlangsung. Hingga saat ini belum didapatkan bukti terkait jebolnya tanggul tersebut.

Tanggul Pabrik Jebol Makan Korban Jiwa, Labfor Ambil Sampel BangunanIDN Times/Lazuardi Putra

Setelah ditemukan bukti, lanjut Joko, Tim Labfor akan langsung mengujinya.  "Ya, mungkin proses pengujian sampel bisa sampai seminggu lah, kerjoane gak cuma siji tok," tutup Joko. 

2. Unjuk rasa warga masih berlangsung, menuntut pemilik bertanggungjawab

Tanggul Pabrik Jebol Makan Korban Jiwa, Labfor Ambil Sampel BangunanIDN Times/Lazuardi Putra

Di tengah tim labfor melakukan investigasi pengambilan sampel, warga sekitar yang merasa dirugikan atas berjalannya usaha PT. Sinar Suri tetap melakukan unjuk rasa. Mereka menuntut pemilik usaha untuk datang memberikan pernyataan resmi. Warga sepakat untuk tetap berada di TKP dan menolak melakukan mediasi. Selain pertanggungjawaban, tuntutan utama mereka adalah penutupan PT Sinar Suri yang dianggap merugikan masyarakat sekitar.

3. Ketua RT sebut pencemaran sudah terjadi sejak 2017 lalu

Tanggul Pabrik Jebol Makan Korban Jiwa, Labfor Ambil Sampel BangunanIDN Times/Lazuardi Putra

Sementara itu, Ketua RT setempat, Antoni menuturkan bahwa dampak pencemaran lingkungan pertama kali dirasakan warga sekitar pada tahun 2017. Mulanya, warga mendapati selokan di sekitar warga menjadi mampet dan air menjadi keruh.

Saat itu, Antoni pun mengimbau warga setempat untuk membersihkan saluran selokan yang mampet. Namun, warga menolak dan meminta perusaahaan untuk bertanggungjawab.

Tanggul Pabrik Jebol Makan Korban Jiwa, Labfor Ambil Sampel BangunanIDN Times/Lazuardi Putra

"Saya sudah mendapat banyak keluhan dari warga atas cemaran lingkungan yang terjadi, selokan jadi mampet, air jadi keruh. Sejauh ini belum saya lakukan laporan secara tertulis ke pihak Pemkot Surabaya. Namun, sudah sering saya lakukan laporan verbal ke pihak perusahaan," tutup, Antoni.

Baca Juga: Tanggul Jebol Makan Korban, Warga Sukomanunggal Demo Pabrik

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya