Tersangka Curas Surabaya Gantung Diri di Ruang Penyidik

Diduga karena malu

Surabaya, IDN Times - Pria berinisial H (40), tersangka pencurian dengan kekerasan (Curas) ditemukan tewas gantung diri di ruang penyidik Polsek Tambaksari Surabaya.

Dari informasi yang dihimpun IDN Times, H ditemukan tak bernyawa pada Kamis (1/9/2022) malam.

1. Gantung diri dengan tali yang dikaitkan pada pintu

Tersangka Curas Surabaya Gantung Diri di Ruang PenyidikIlustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Mardya Shakti)

Kanit Reskrim Polsek Tambaksari, Iptu Agus Yogi saat dikonfirmasi media, membenarkan kejadian tersebut. H ditemukan meninggal dengan posisi jenazahnya tergantung dengan tali yang dikaitkan pada gerendel pintu, sekitar pukul 06.30 WIB pagi tadi.

"Tersangka setelah diperiksa, ditaruh di ruang penyidik, di sebelah situ, dekat ruang penyidik," kata Yogi sapaan akrabnya, Jumat (2/9/2022) siang.

Diduga, H gantung diri dengan menggunakan tali yang ada di sofa. Aksi H tidak diketahui oleh petugas, sebab, petugas ada di ruang berbeda.

"Sampai jam 12 malam. Petugas ada di ruang sebelahnya. Tadi setengah 7 penyidik lihat sudah dalam keadaan gantung diri," kata Yogi.

Baca Juga: Viral! 5 Pesona Museum Bawah Tanah, Alun-alun Surabaya

2. Rencanya akan ditahan di pagi hari

Tersangka Curas Surabaya Gantung Diri di Ruang PenyidikIlustrasi tahanan yang diborgol. unsplash.com/4711018

Yogi mengatakan, tersangka akan ditahan mulai pagi ini. Sebelumnya sudah menjalani pemeriksaan sejak diamankan pada Rabu (31/8/2022) tengah malam.

"Sebelum masuk tahanan, harus nunggu Surat Perintah Penahanan (SPP), nunggu penyidik," jelas Yogi.

3. Jenazah H dilarikan ke RSUD DR Soetomo

Tersangka Curas Surabaya Gantung Diri di Ruang PenyidikIlustrasi Mayat. IDN Times/Mardya Shakti

Janazah H kemudian dilarikan ke kamar mayat RSUD Dr Soetomo. Pukul 13.00 WIB tadi telah, dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Keterangan sementara dari istri tersangka pada polisi, penyebab Hari mengakhiri hidupnya karena malu.

"Kalau dari keterangan istri, malu," pungkas Yogi.

Baca Juga: Korban Perosotan Kenpark Surabaya Cabut Laporan, Loh Kenapa?

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya