Siswa SMK di Surabaya Mengungsi Karena Sekolahnya Terlibat Sengketa

Siswa jadi korban

Surabaya, IDN Times - Taufiqurahman dan 97 siswa lainnya terpaksa harus mengungsidari gedung sekolahnya. Hal ini karena sekolah tempat Taufiq belajar, yakni SMK Prapanca 2 Surabaya jadi objek sengketa. Sengketa itu melibatkan kepala sekolah lama dengan yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT).

Mereka kini belajar sementera di Stikosa AWS. Stikosa AWS meminjamkan beberapa ruangan untuk para siswa itu belajar. Sengketa ini terjadi sejak tahun 2021 lalu. Pantauan IDN Times, para siswa tersebut belajar di tiga ruangan. Satu ruangan disekat menjadi dua, sehingga terlihat sangat sempit. 

1. Siswa tak nyaman belajar

Siswa SMK di Surabaya Mengungsi Karena Sekolahnya Terlibat SengketaSiswa SMK Prapanca 2 Surabaya ngungsi belajar di Stikosa AWS. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Taufiq yang kini duduk di bangku kelas XI itu merasa tertanggu. Menurut dia konflik yang terjadi di sekolahnya itu tak membuatnya nyaman belajar. "Belajar jadi sulit biasnya ada komputer, di sini gak ada. Sekarang cuma pakai monitor," ujar dia. 

Taufiq merasa, dari adanya konflik ini merdeka belajar belum ia dapatkan. Oleh karenanya ia berharap bisa kembali belajar di gedung sekolahnya yang lama. "Harapannya bisa balik ke sekolah lama, karena di sini kan satu ruangan itu disekat jadi dua. Saya merasa saya gak merdeka belajar," jelas dia. 

Baca Juga: Sebut Langgar Etik, Petinggi Stikosa AWS Ancam Beredel Pers Mahasiswa

2. Kepala sekolah berharap yayasan segera selesaikan masalah

Siswa SMK di Surabaya Mengungsi Karena Sekolahnya Terlibat SengketaSpanduk yang menunjukkan bahwa gedung SMK Prapanca dalam sengketa. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Prapanca 2, Gugus Legowo menjelaskan, sebelum berpindah ke kampus Stikosa AWS, pada 2022 lalu siswa-siswi sempat belajar di SMK Prapanca 1. Lalu, siswa-siswi SMK Prapanca 2 berpindah ke Stikosa AWS pada awal Juli 2023. 

"Kami baru pindah di sini (Stikosa AWS) barusan, kami tidak diperbolehkan masuk (ke SMK Prapanca 2)," katanya. 

Terlepas dari konflik yang terjadi antara Yayasan dengan kepala sekolah yang lama, Gugus berharap siswa tak menjadi korban. Siswa harus tetap mendapatkan haknya untuk mendapat pendidikan. 

"Kami pelaksana pendidikan, permasalahan yayasan pendidikan dengan Soewandi (Kepala sekolah lama) itu bagaimana penyelesaiannya. Yang saya harapkan jangan sampai anak menjadi korban," terangnya. 

Dampak dari adanya konflik tersebut, pada tahun ajaran baru 2023, SMK Prapanca 2 hanya mendapat tiga siswa saja. Padahal, di tahun-tahun ajaran sebelumnya, SMK Prapanca 2 mendapat puluhan bahkan ratusan siswa. 

"Tahun ajaran baru ini hanya mendapat 3 orang siswa, biasanya banyak, sekarang broadcasting dua siswa, akuntansi satu siswa," jelas Gugus.

3. Sekolah sudah datang ke Dindik Jatim

Siswa SMK di Surabaya Mengungsi Karena Sekolahnya Terlibat SengketaSiswa SMK Prapanca 2 Surabaya ngungsi belajar di Stikosa AWS. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Untuk menyelesaikan masalah ini, pihaknya sudah datang ke Dinas Pendidikan Jawa Timur. Bahkan, sudah melapor ke polisi soal penyerobotan tanah. "Ada respons Wali Murid, dulu pernah melakukan gerakan, sudah berupaya, wali murid dan komite tahu, tapi semua ini harus kita sikapi dengan arif, karena kalau ini asetnya yayasan biarlah yayasan yang menyelesaikan, kalau saya proses pendidikan ini harus saya upayakan untuk anak-anak," katanya. 

Gugus berharap konflik ini segera selesai, agar siswa kembali belajar dengan tenang. "Ini 17 Agustus hari kemerdekaan, ini namanya gak merdeka kita. Namanya kurikulum merdeka tapi tidak merdeka kita," pungkasnya. 

Baca Juga: Sengketa Lahan, 4 Orang Malah Dijerat Pasal Berita Bohong

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya