Seminggu Beroperasi, Begini Rasanya Naik Feeder Surabaya wirawiri

Pakai AC, gak perlu nunggu lama, empuk lagi

Surabaya, IDN Times - Sudah satu minggu transportasi pengumpan atau feeder telah beroperasi di Kota Surabaya. Sebanyak 15 armada telah diluncurkan. Nantinya, secara bertahap akan ada 52 unit yang beroperasi di 5 rute, yaitu FD01 Terminal Benowo menuju Jalan Tunjungan, FD02 Park and Ride Jalan Mayjen Sungkono menuju Jalan Embong Wungu, FD03 Terminal Intermoda Joyobo (TIJ) menuju Jalan Raya Kedung Asem, FD04 Sentra Wisata Kuliner (SWK) Penjaringan Sari menuju Jalan Gunung Anyar, dan FD05 Puspa Raya menuju Jalan HR Muhammad.

Bagaimana sih rasanya naik alat transportasi pengumpan ini. IDN Times pun mencoba untuk naik transportasi ini dari jalan Panglima Sudirman menuju ke Jalan RA Kartini Surabaya.

Untuk naik transportasi ini, kita harus menunggu di tempat pemberhentian bus atau halte. Tak butuh waktu lama untuk menunggu. Kurang dari lima menit duduk, feeder sudah tiba di halte. Kendaraan itu tertutup rapat, saat ada penumpang yang masuk, pintunya akan otomatis terbuka dengan sendirinya. 

Tarif angkutan ini hanya Rp5.000 yang berlaku selama dua jam dengan metode pembayaran tapping. Pembayaran ini juga telah terintegerasi dengan Suroboyo Bus. Bila sebelum naik feeder kita terlebih dahulu naik Suroboyo bus dengan waktu kurang dari dua jam, maka saat beralih ke feeder kita tak pelu membayar lagi. 

Kondisi dalam feeder cukup bersih, bangku-bangkunya memanjang seperti angkot, namun feeder lebih lebar dan empuk. Bangku tersebut juga dilengkapi dengan sabuk pengaman, sehingga penumpang pun tak perlu khawatir saat terjadi kecelakaan. 

Selain bangkunya yang empuk, kondisi dalam feeder juga dingin karena telah dilengkapi AC. Tak perlu khawatir ada pencopet, sebab di dalam feeder telah dilengkapi dengan kamera pengintai. 

Bukan cuma itu, sopir feeder juga cukup ramah. Saat masuk, mereka akan menyapa para penumpang. Mereka juga akan bertanya ke mana tujuan kita. 

Salah satu penumpang feeder adalah Suryani (43) mengaku sengaja naik feeder hanya untuk mencoba alat transportasi baru milik Pemerintah Kota. Ia berangkat dari Pakis Surabaya, kesan pertamanyaa cukup membuatnya senang. Sebab, ia tak perlu jalan terlalu jauh untuk naik Suroboyo Bus, karena feeder telah membantunya.

“Ya bagus sih, feeder ini bisa menjangkau kami, jadi cukup jalan sedikit,” ujarnya.

Selain itu, feeder juga cukup nyaman bagi Suryani. Ia tak perlu berpanas-panas karena di dalam feeder sudah dilengkapi AC. “Enak ya, tidak sumuk, biasanya saya naik Suroboyo Bus,” pungkasnya. 

Sementara itu, salah satu sopir feeder, Khusnul Hakim mengatakan dirinya yang sebelumnya adalah sopir angkot merasa cukup terbantu. Sebab, pendapatannya kini stabil jika dibanding sebagai sopir angkot. “Beda (pendapatannya) angkot banyak penurunan, karena saingannya banyak, lebih banyak ini (pendapatannya),” ujar Khusnul.

Baca Juga: 52 Feeder Diluncurkan Pekan Ini, Beroperasi di 5 Rute

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya