Program Padat Karya di Surabaya, Diharapkan Kurangi Pengangguran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya telah meluncurkan program Padat Karya untuk mengatasi masalah pengangguran warga. Warga kota Surabaya bisa berdaya dengan memenfaatkan lahan pemerintah untuk dikelola.
1. Masyarakat bisa memanfaatkan lahan pemerintah
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa program Padat Karya ini dengan cara memanfaatkan aset pemerintah berupa lahan untuk digunakan masyarakat setempat sebagai sumber penghasilan. Seperti lahan kosong dan tambak.
"Sayang kalau aset pemerintah ini tidak digunakan apa-apa, mendingan untuk kepentingan umat," ujar Eri saat berada di Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) Sumber Rejo, Kelurahan Pakal Surabaya, Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Sungai Paling Kotor di Surabaya Dibersihkan, Ini Hasilnya
2. Dua lahan milik Pemkot untuk program Padat Karya
Setidaknya ada dua lokasi Padat Karya yang telah dibentuk oleh Pemerintah Kota Surabaya, di Tambak Wedi Surabaya dan di Kelurahan Pakal Surabaya.
Di Tambak Wedi, tanah seluas 4 hektar milik Pemkot digunakan oleh masyarakat untuk menanam berbagai tanaman seperti sayuran dan ubi. Serta pula untuk budidaya Magot, ikan Nila dan Patin.
"Juga nanti sebagian kita gunakan untuk pembuatan paving dan bata ringan," ungkap Eri.
Sementara di Kelurahan Pakal sendiri ada 200 hektar tambak aset Pemkot yang akan dimanfaatkan oleh warga. Tambak tersebut akan diisi dengan bandeng, udang dan lain sebagainya. Hasilnya nanti akan dimanfaatkan masyarakat setempat.
"Sehingga nanti semuanya kembali ke masyarakat, pemerintah itu menjadi fasilitator nya," tuturnya.
3. Padat karya bantu atasi kemiskinan di Kota Surabaya
Eri menuturkan bahwa program padat karya ini akan mampu menyerap 150 lebih tenaga kerja. 150 tenaga kerja tersebut akan menggarap 5 hektar lahan tambak di Keluharan Pakal Surabaya.
"Semua kembali ke masyarakat, pemerintah hanya sebagai fasilitatornya, kalau seperti itu, insyaallah tidak ada kemiskinan, tidak ada pengangguran," katanya.
Nantinya, kata Eri, bukan hanya lahan milik pemkot yang bisa dimanfaatkan warga. Dalam program tersebut, warga juga akan diberi permodalan berupa bibit ikan.
"Semua dari Pemerintah Kota, setelah dia hasilnya ada, kita sepakati 20 persen diambil dulu untuk beli bibit lagi," ucap Eri.
Setelah panen masyarakat mendapatkan hasilnya. Maka keuntungan sepenuhnya adalah milik masyarakat.
"Kita mengajarkan enterpreuner, Pemkot memfasilitasi, jadi lahanya tetap milik pemerintah kota tapi hasilnya nanti masuk ke masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Menyemai Asa di Sekolah Rakyat Kejawan Surabaya