Polisi Masih Buru Pelaku Penganiaya Pacar karena Tak Mau Aborsi

Polisi bahkan membentuk Tim Gabungan

Surabaya, IDN Times - Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya masih memburu pelaku penganiaya kepada wanita berinisial AHS (21) karena tak mau aborsi. Polisi bahkan telah membentuk tim gabungan untuk mencari pelaku berinisial F itu. 

Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Iptu Muhammad Prasetyo mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengejar pelaku. "Kita masih cari pelakunya," kata Iptu Prasetyo Jumat (27/10/2023). 

Prasetyo mengungkap, dalam perburuan pelaku itu pihaknya menerjunkan Tim Unit Reserse. Bahkan ia telah membentuk Tim Gabungan. 

"Kami sudah menyebar Tim Gabungan, dalam hal ini sebar untuk memburu pelaku," jelasnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu (22/10/2023) menjadi sore yang mengerikan untuknya. Bagaimana tidak dia dianaya oleh tiga orang, termasuk sang pacar di dalam mobil di sekitar bawah jembatan Suramadu. 

AHS mengatakan, dirinya mendapat kekerasan dari sang pacar, yakni F dan dua saudaranya AB dan AM. Kekerasan itu terjadi ketika AHS bertemu dengan F pada Minggu sore di lapangan Tembak Wedi, dekat Suramadu. "Sebelumnya sempat saya kasih tahu kalau hasil (tespek) positif. Dia (F) minta untuk menjatuhkan anak yang saya kandung," ujar Selasa (24/10/2023).

AHS dipaksa masuk ke dalam mobil. Ia sempat diberi obat penggugur kandungan oleh F. F juga melakukam penganiayaan kepada AHS di dalam mobil. F bahkan mengancam membunuh AHS bila tak menuruti F. 

"Sempat diancam bakal dibunuh, terus dibuang ke hutan di Madura, bilangnya sudah ada orangnya yang menunggu di sana kalau saya tidak menuruti. Lalu, dia (FD) menganiaya saya di mobil, leher saya dicekik, tangan saya dipukuli, leher juga," ungkap.

Baca Juga: Wanita di Surabaya Dianiaya karena Tolak Aborsi, Polisi Tunggu Visum

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya