Modus Pencuri di Surabaya, Sewa Kamar Kos Amati Sasaran

Tetap hati-hati rek !

Surabaya, IDN Times - Modus pencurian motor di Surabaya bermacam-macam cara, salah satunya dengan berpura-pura menyewa kos. Itu lah yang dilakukan pelaku berinisial HR. 

HR menyewa sebuah kamar kos dengan harga Rp500 ribu di daerah Kelampis Ngasem Surabaya. Di tempat kosnya itu HR mengawasi daerah sekitar untuk mencari target. 

Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara mengatakan, butuh waktu dua malam untuk HR tinggal di tempat kos dan mengeksekusi target. Setelah dirasa aman, HR pun membobol rumah kunci kemudian membawa kabur motor. Tak sendiri HR melakukan aksinya dengan HI. 

"(HR mengaku) baru dua kali aksi, tapi kami dalami dulu, termasuk jaringannya ya," ujar Made.

Made mengungkap, HR adalah pekerja proyek. Ketika sepi pekerjaan, HR dan HI kemudian beralih mencuri motor dari rumah kos ke rumah kos lainnya. 

"Kemudian alat-alat untuk pencurian dibuang setelah melakukan aksi," ungkap dia. 

 Setelah berhasil mencuri, HR kemudian menjual ke penadah di Sampang. Pengakuan HR, satu motor akan dihargai Rp2,5 juta sesuai kondisi motor. 

HR dan penadah bertemu di Alun-alun Sampang untuk melakukan jual beli. Setelah dijual, HR mendapat untung Rp1,5juta dan HI Rp1juta.

"(penadah) kami sudah kantongi namanya, kami akan kembangkan dulu," terang Made.

HR pun berpesan kepada masyarakat agar motornya tidak dicuri. Pertama, memastikan agar motor dikunci ganda. Kedua memastikan kunci stang harus dibelokkan kekanan. 

"Kunci stang harus belok ke kanan, itu membutuhkan waktu lama," pungkasnya. 

Baca Juga: Pencurian Modus Gendam Gentayangan di Gerai HP Surabaya

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya