Dua Anak Diserang Monyet di Jagir Dapat Pendampingan dari Dinkes

Surabaya bebas rabies

Surabaya, IDN Times - Dua anak korban serangan monyet di Jagir Wonokromo Surabaya, mendapat pendampingan khusus dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Kini dua anak berinisial Q (7) dan N (4) itu telah pulang ke rumah setelah sebelumnya dibawa ke RSUD dr Soetomo, Selasa (20/6/2023). 

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, pasca keduanya keluar RS, tim Puskesmas dari wilayah tempat tinggal korban akan melakukan pendampingan. Nantinya, mereka akan dipantau secara berkala. 

"Pihak Puskesmas akan ke rumah pasien dan akan dilakukan pemantauan," ujar Nanik, Selasa (20/6/2023). Nanik menyebut, dua anak tersebut tidak mengalami gigitan monyet. Melainkan hanya cakaran saja. 

"Bukan kasus gigitan hanya cakaran saja, sudah ditangani RSUD dr Soetomo," tutur dia. 

Provinsi Jawa Timur, kata dia, telah menjadi daerah bebas rabies sejak tahun 1997 silam. Hingga saat ini, belum ada warga Surabaya yang terkonfirmasi rabies.  "Alhamdulillah, belum ada yang terkonfirmasi kasus rabies" kata dia

Namun, begitu, pihaknya tetap melakukan sejumlah antisipasi. Salah satunya memberikan imbauan kepada masyarakat yang terkena gigitan hewan untuk segera membersihkan luka gigitan. 

"Segera dilakukan pencucian luka gigitan secepatnya dengan menggunakan sabun atau deterjen pada air mengalir selama kurang lebih 15 menit kemudian diberikan antiseptik seperti obat merah atau sejenisnya," jelas Nanik.

Kemudian, bila terkena gigitan hewan, segera untuk melapor dan datang ke fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) terdekat. Baik itu rumah sakit, puskemes, klinik atau yang lainnya agar mendapatkan penanganan. 

"Bisa juga melaporkan kepada petugas kesehatan hewan di Dinas yang membidangi (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) untuk dilakukan observasi/pengamatan selama 14 hari," terang dia. 

Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang memiliki hewan peliharaan dicurigai tertular penyakit, segera mengamankan hewan tersebut agar tidak ke luar Salah satunya mengikat atau memasukkan ke dalam kandang. 

"Bagi masyarakat yang mempunyai hewan peliharaan (Anjing, Kucing, dan lainnya), harap dilakukan vaksinasi pada hewan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit," pungkas dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, diduga dua anak di Jagir Wonokromo digigit monyet. Dua anak tersebut kini telah dibawa ke IGD RSUD dr Soetomo Surabaya. Dua anak tersebut yaknk Q (7) dan N (4). 

Ibu korban, Palupi Mayasari mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Senin (19/6/2023) malam. Saat itu, dirinya bersama tiga anak dan nenek korban tengah mengendarai sepeda motor melewati jembaran Jagir Wonokromo. 

"Lampunya merah dan kita berhenti di situ," ujarnya ditemui di IGD RSUD Dr Soetomo, Selasa (20/6/2023).  Tiba-tiba ada seekor monyet besar bertali menyerang mereka. Monyet tersebut langsung menarik dan mencakar Q dan N. 

"Anak saya yang pertama (Q) tidur terus kaget, saya tarik gak bisa kayak berantem sama monyet, saya tarik anak saya," terang dia. Palupi sempat melihat monyet berukuran kurang lebih 30 sentimeter itu memiliki mata merah. Namun, dirinya tak melihat monyet tersebut berliur. 

Palupi melihat Q digigit oleh monyet, aki Q pun berdarah. Serangan monyet tersebut menyebabkan luka-luka pada kaki Q dan N. "Kaki (Q) bengkak depan belakang, lukanya (Q dan N) juga banyak," terang dua

Sesampainya di rumah, Palupi langsung memberi keduanya obat paracetamol. Ia juga membawa kedua anaknya ke Puskesmas Ngagel Rejo karena badan Q dan N demam. "Langsung saya kasih obat, karena kan itu nyeri, tadi pagi sempat panas saya bawa ke Puskemas Ngegel Rejo," jelas dia. 

Pihak Puskesmas pun merujuk Q dan N untuk segera dibawa ke IGD RSUD Dr Soetomo. Keduanya langsung disuntik TT atau tetanus. "Iya takut rabies, nanti kontrol lagi katanya, sama dikasih saleb untuk luka," pungkas dia. 

Baca Juga: 2 Anak di Surabaya Digigit Monyet, Demam Lalu Dirujuk ke RS

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya