DP3A-P2KB Surabaya Butuh Banyak Volunteer Pendampingan Anak

Sarjana psikologi merapat yuk!

Surabaya, IDN Times - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Surabaya membutuhkan banyak volunteer untuk program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di balai RW. Volunter tersebut harus bergelar sarjana psikologi.

1. 207 Balai RW buka layanan Puspaga

DP3A-P2KB Surabaya Butuh Banyak Volunteer Pendampingan AnakWali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau pusat belajar anak. Dok. Diskominfo.

Kepala DP3A-P2KB  Surabaya, Ida Widayati mengatakan, saat ini 207 Balai RW di Surabaya telah membuka layanan Puspaga dengan memberikan bimbingan konseling bagi orang tua untuk memahami peran mereka dalam membentuk karakter anak. Dalam hal ini pihaknya bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi.

“Dari sisi petugas kita sudah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Surabaya, termasuk mahasiswa penerima beasiswa yang difasilitasi oleh Pemkot Surabaya. Mereka membantu kami mendata beberapa kasus yang membutuhkan psikolog profesional maupun konselor yang ada di DP3A-P2KB,” ujar Ida.

Baca Juga: Viral Kasus Rabies, Keluar Masuknya Hewan di Surabaya Diperketat

2. DP3A-P2KB butuh banyak volunteer sarjana psikologi

DP3A-P2KB Surabaya Butuh Banyak Volunteer Pendampingan AnakProses pembelajaran di Balai RW Surabaya. Dok. Diskominfo.

Ida mengaku, DP3A-P2KB Surabaya membutuhkan banyak volunteer (relawan) yang bergelar sarjana psikologi dalam pelaksanaan Puspaga di Balai RW. Sebab, jika belum menyelesaikan pendidikan tersebut, mereka belum bisa menerima konseling. Karenanya, ia berharap semakin banyak lulusan yang telah menyandang gelar sarjana psikologi dapat bekerjasama dengan Pemkot Surabaya dalam memberikan pelayanan kepada warga melalui Puspaga di Balai RW.

"Kita masih berupaya untuk menjaring itu karena membutuhkan banyak tenaga untuk Puspaga di Balai RW. Sebab, layanan Puspaga berjalan bersamaan. Semoga kedepan banyak yang bisa bergabung," ungkapnya.

3. Puspaga Balai RW banyak terima keluhan anak tidak patuh pada orang tua

DP3A-P2KB Surabaya Butuh Banyak Volunteer Pendampingan AnakRuang bermain dan pembelajaran anak di Surabaya. Dok. Diskominfo.

Sejauh ini, sebagian besar keluhan yang diterima di Puspaga Balai RW adalah mengenai anak-anak yang dianggap tidak patuh terhadap orang tua. Keluhan itu disampaikan oleh para orang tua yang belum memahami cara berkomunikasi dengan anak.

"Semua tidak selalu kesalahan anak, karena banyak orang tua yang memaksakan kehendaknya, hal itu memicu terciptanya komunikasi yang kurang baik dengan anak.  Kita rutin untuk melakukan sosialisasi pola asuh dan pencegahan kenakalan remaja agar mereka tahu kenapa anak bisa berperilaku seperti itu. Serta bagaimana cara untuk bisa dipahami," terangnya.

Dalam pelaksanaan Puspaga di Balai RW, DP3A-P2KB Surabaya juga berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya. Salah satunya melalui program Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW. Menurutnya, Puspaga di Balai RW juga bisa menjadi ruang curhat bagi anak. Hingga saat ini, para petugas Puspaga di Balai RW bersama dengan perguruan tinggi tersus memberikan edukasi mengenai pola asuh yang tepat bagi anak.

"Forum Anak Surabaya (FAS) saat ini sudah berjalan untuk melakukan pendekatan kepada anak-anak lewat Sinau dan Ngaji Bareng di Balai RW. Harapannya akan terjalin kedekatan, nantinya FAS juga bisa menjadi konselor sebaya," jelasnya.

Lebih lanjut, dalam upaya penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, DP3A-P2KB Surabaya telah memetakan kebutuhan tersebut. Pada kasus tertentu yang membutuhkan pendampingan dari psikolog profesional, DP3A-P2KB Surabaya telah membaginya di setiap wilayah di Kota Surabaya.

"Pada beberapa kasus kekerasan, Puspaga tingkat kota akan turun untuk melakukan pendampingan. Petugas menyampaikan data kasus dan korban, langsung kita tindaklanjuti. Untuk kasus yang bersifat sedang maka konselor DP3A-P2KB yang akan turun melakukan pendampingan," pungkasnya. 

Baca Juga: Komplotan Begal Beraksi di Surabaya, 1 Korban Kena Bacok

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya