DKPP Cari Monyet Penyerang Dua Anak di Jagir

Masyarakat diimbau awasi hewan peliharaan masing-masing

Surabaya, IDN Times - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya memburu monyet yang menyerang dua anak di Jagir Wonokromo, Selasa (20/6/2023). Namun, hasilnya nihil. 

1. DKPP telah mencari ke komunitas topeng monyet

DKPP Cari Monyet Penyerang Dua Anak di Jagirfranceculture.fr

Kabid peternakan DKPP Kota Surabaya, drh Aristono mengatakan, pihaknya telah bertanya ke warga sekitar dan komunitas topeng monyet yang berada di sekitar Jagir. Apakah ada dari komunitas tersebut, monyetnya terlepas. 

"Ada perkumpulan topeng monyet ada (di sini) tapi monyetnya keluar (sedang melakukan pertunjukan topeng monyet)," ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa (20/6/2023). 

Baca Juga: 2 Anak di Surabaya Digigit Monyet, Demam Lalu Dirujuk ke RS

2. Monyet disebut telah ditangkap dan diamankan pemiliknya

DKPP Cari Monyet Penyerang Dua Anak di Jagirilustrasi monyet (pixabay.com/PavanPrasad_IND)

Informasi yang ia dapat, monyet tersebut telah ditangkap kemarin malam. Bahkan, monyet tersebut kemungkinan telah diamankan oleh pemiliknya. 

"Misal ada yang laporan, kita siap menangkap, karena kita punya alat untuk menangkap," ungkap dia.

Saat ditanya apakah DKPP akan melakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan, Aris menegaskan, Kota Surabaya telah bebas rabies sejak 1994. Namun, pihaknya tetap melakukan vaksinasi rabies hingga tahun 1996 setelahnya tak lagi melakukan vaksin. 

"Vaksinasi sementara ini dilakukan untuk hewan perorangan yang mau dilalu lintaskan ke luar daerah itu baru divaksin, vaksin rabies biasanya bersamaan dengan vaksin lain," terangnya.  

Aris mengimbau, kepada masyarakat yang memiliki hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera agar memeriksakan ke dokter. Hal ini agar hewan peliharaan bebas dari rabies. 

"Supaya deteksi dini terharap penyakit rabies. Jadi misal hewan yang biasa jinak jadi galak itu ciri-ciri rabies, jadi kalau ada tingkah laku hewan yang tidak biasanya, bisa diperiksa ke dokter hewan," pungkas Aris. 

3. Dua anak diserang monyet dan dirujuk ke RS

DKPP Cari Monyet Penyerang Dua Anak di JagirDua anak korban serangan monyet di Jagir Wonokromo saat berada di IGD RSUD dr Soetomo, Selasa (20/6/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Seperti diberitakan sebelumnya, diduga dua anak di Jagir Wonokromo digigit monyet. Dua anak tersebut kini telah dibawa ke IGD RSUD dr Soetomo Surabaya. Dua anak tersebut yaknk Q (7) dan N (4). 

Ibu korban, Palupi Mayasari mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Senin (19/6/2023) malam. Saat itu, dirinya bersama tiga anak dan nenek korban tengah mengendarai sepeda motor melewati jembaran Jagir Wonokromo. 

"Lampunya merah dan kita berhenti di situ," ujarnya ditemui di IGD RSUD Dr Soetomo, Selasa (20/6/2023).  

Tiba-tiba ada seekor monyet besar bertali menyerang mereka. Monyet tersebut langsung menarik dan mencakar Q dan N. 

"Anak saya yang pertama (Q) tidur terus kaget, saya tarik gak bisa kayak berantem sama monyet, saya tarik anak saya," terang dia. 

Palupi sempat melihat monyet berukuran kurang lebih 30 sentimeter itu memiliki mata merah. Namun, dirinya tak melihat monyet tersebut berliur. 

Palupi melihat Q digigit oleh monyet, aki Q pun berdarah. Serangan monyet tersebut menyebabkan luka-luka pada kaki Q dan N. 

"Kaki (Q) bengkak depan belakang, lukanya (Q dan N) juga banyak," jelasnya. 

Sesampainya di rumah, Palupi langsung memberi keduanya obat paracetamol. Ia juga membawa kedua anaknya ke Puskesmas Ngagel Rejo karena badan Q dan N deman.  

"Langsung saya kasih obat, karena kan itu nyeri, tadi pagi sempat panas saya bawa ke Puskemas Ngegel Rejo," terang dia. 

Pihak puskesmas pun merujuk Q dan N untuk segera dibawa ke IGD RSUD Dr Soetomo. Keduanya langsung disuntik TT atau tetanus. 

"Iya takut rabies, nanti kontrol lagi katanya, sama dikasih saleb untuk luka," pungkasnya.

Baca Juga: Monyet dan Kera itu Berbeda Lho, Sudah Tahu?

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya