Bercanda Logo Silat, Siswa SMA Surabaya Dikeroyok Kakak Kelas

Sampai babak belur

Surabaya, IDN Times - Seorang siswa SMA di Surabaya berinisial ALF(17) mengalami gegar otak setelah dianiaya lima kakak kelasnya. Ini terjadi setelah ALF bercanda logo perguruan silat. 

Ibu korban, Yuliana Hutabarat mengatakan, kejadian itu berawal ketika anaknya sedang bercanda. Candaan tersebut terkait logo perguruan silat yang digunakan kakak kelas ALF.

"Teman sekelas candaan dengan anak saya, terus anak saya balas dengan candaan juga, nah itu jadi permasalahan,” ujarnya. 

Saat itu, ALF memotret logo perguruan silat yang ada pada kaos kakak kelasnya. Diketahui ALF dan kakak kelasnya itu berbeda perguruan silat.

“Baju logonya (perguruan silat) difoto sama anak saya, dikirim ke temannya. Mungkin temannya mengirim ke kakak kelas,” terang dia

Keesokan harinya, ALF tak masuk sekolah. Namun ada seorang teman yang mengajak keluar rumah untuk mengambil paket ondernil motor. Padahal ALF menolak ajakan tersebut.

Ternyata, saat itu teman ALF tidak mengambil paket, melainkan diantar temannya  ke rumah kakak kelasnya. Di rumah tersebut sudah ada segerombolan kakak kelasn. Para kakak kelas tersebut meminta  penjelasan soal candaan logo perguruan silat. 

Saat itu, ALF sudah minta maaf. Ia juga telah menjelaskan ke kakak kelasnya bahwa dia hanya bercanda.

Akan tetapi, minta maaf tersebut ternyata tidak membuat mereka memaafkan ALF. Bocah itu pun kemudian dianiaya hingga babak belur. 

"Ditanyai, (ALF menjawab) aku minta maaf tapi tetep dipukul. Kan canda tapi tetep dipukul,” ujarnya.

Tak sampai disitu, ternyata ALF masih digiring ke sebuah gedung Kampus Swasta di daerah Waru, Sidoarjo. Di tempat tersebut, ALF dipaksa menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya dan divideo.

Bahkan, ALF diminta untuk menggunakan darah dari wajahnya sebagai cap di tandan tangan tersebut.

“‘Disuruh tanda tangan, terus aku divideo, kan aku jatuh terus ditonjok, wajahku dipukul, ditendang lagi, ditonjok lagi’,” kata Yuliana menirukan ucapan anaknya.

Atas hal ini, ALF mengalami luka di bibir, mata, serta pelipis. Bahkan ALF masih mengalami trauma akibat kejadian itu.

“Diagnosa dokter itu pembengkakan pada otak, istilahnya itu gegar otak ringan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Wonocolo, Kompol M Soleh mengaku sudah menangani kasus ini. Tiga pelaku bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Untuk proses sidik masih terus berjalan. Kami sudah koordinasi dengan bapas karena pelakunya masih anak-anak. Minggu ini berkas sudah selesai dan kita serahkan ke Kejaksaan,” ujar Soleh.

Baca Juga: Ortom Muhammadiyah Surabaya Dukung Eri-Armuji 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya