32 Tim Dokter Periksa Kesehatan Eri-Armuji untuk Pilwali Surabaya 

Dari pemeriksaan MRI sampai kejiwaan

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 32 tim dokter tengah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji di RSUD Dr Soewandhie, Kamis (29/8/2024). Para dokter sudah berpengalaman selama 10 tahun. Eri dan Armuji sendiri akan menjalani pemeriksaan kesehatan dari pagi hingga malam hari.

Direktur Utama (Dirut) RSUD dr Soewandhie, Billy D Mashasi mengatakan, Eri-Armuji rangkaian proses pemerikaaan kesehatan itu diawali dengan mengambil sampel darah. Sampel darah tersebut untuk pemeriksaan fisik.

"Dari pengambilan sampel darah ini, akan banyak yang bisa kita lihat, seperti fungsi jantung, fungsi hepar, fungsi ginjal. Ini akan terimplementasi di darah," ujarnya.

Kemudian, Eri-Armuji akan menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pemeriksaan ini untuk mengetahui fungsi fungsi organ dalam seperti ginjal hingga otak.

"Lalu untuk jantung ada CT cardiac. Ini adalah pemeriksaan advance yang diminta oleh KPU sebagai syarat pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota," tutur dia. 

"Terkait fungsi jantung ini yang agak banyak. Treadmill juga. Intinya, calon kepala daerah ini, fisik dan kejiwaannya terimplementasi di hasil pemeriksaan kesehatan," tambahnya. 

Kemudian untuk tes kejiwaan akan dilakukan dengan tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPl), yakni tes psikologis yang mengukur karakteristik kepribadian dan psikopatologi. "Kami ada tiga dokter psikiatri yang akan terlibat dalam pemeriksaan MMPI ini yang menjadi standar dalam pemeriksaan kejiwaan," sebutnya. 

Pihaknya menjamin, RSUD dr Soewandhie akan menjaga netralitas pada pemeriksaan kesehatan kali ini. Meski Soewandhi adalah rumah sakit milik Pemerintah Kota Surabaya yang saat ini wali kota dan wakilnya adalah Eri-Armuji.

"Yang diungkapkan oleh ketua KPU bahwa kode etik kedokteran itu yang kami pegang. Siapapun dia yang datang akan kami jaga kerahasiaannya. Hubungan antara dokter-pasien juga kita pegang. Lalu perjanjian khusus antara KPU, bacakada, dan kami, juga akan dipegang sebagai etika," pungkas dia.

Sementara itu, Ketua KPU Surabaya, Soeprayitno mengatakan, KPU RI menerbitkan keputusan nomor 1090 tentang pedoman teknis pemeriksaan kesehatan di mana terdapat klausa KPU Kota Surabaya harus koordinasi sekaligus meminta rekomendasi kepada Dinas Kesehatan setempat.

"Hingga akhirnya terbitlah rekomendasi, di mana pada rekomendasi tersebut menyebutkan rumah sakit RSUD dr  Soewandhi Surabaya sebagai pelaksana pemeriksaan kesehatan wali kota dan wakil wali kota Surabaya," ujar pria yang akrab disapa Nano ini.

Nano mengaku, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya sempat mempertanyakan pemeriksaan kesehatan di RSUD milik pemerintah, yang menurut Bawaslu rumah sakit tersebut bisa saja menimbulkan konflik kepentingan.

"Namun kita tegaskan bahwasannya rujukan kita adalah pedoman teknis di mana kita diminta meminta rekomendasi dari dinkes. Ketika Dinkes merekomendasi RS ini, ya sudah," terang Nano.

Sempat muncul pertanyaan mengapa, pemeriksaan kesehatan tidak di RS militer yang ada di Surabaya. Nano pun menjelaskan, secara garis koordinasi, Dinas Kesehatan merujuk pada rumah sakit setempat, tidak dengan rumah sakit militer yang itu di bawah rumah sakit milik satuan TNI masing masing, baik angkatan laut ataupun angkatan darat.

"Di sisi lain, merujuk pada rekomendasi, kami beri keyakinan sepenuhnya bahwa tim dokter itu juga dibatasi oleh punya rambu berupa kode etik kedokteran, saya rasa ini tidak masalah, seperti itu," pungkas dia

Baca Juga: Eri-Armuji Jalani Pemeriksaan Kesehatan di RSUD Dr Soewandhie

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya