Nelayan dan Pekerja Luar Kota Menjadi Klaster Baru di Lamongan

Jumlah penderita virus corona di Lamongan mencapai 38 orang

Lamongan, IDN Times - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lamongan menemukan dua klaster baru pasien virus corona. Klaster baru tersebut berasal dari nelayan dan para pekerja di luar kota yang secara rutin pulang pergi setiap harinya. "Dua penambahan klaster baru, dan ini terus berkembang," kata juru bicara Gusus Tugas Penanganan COVID-19 Lamongan, Taufik Hidayat, Kamis (30/4).

1. Warga Lamongan yang bekerja di luar kota berjumlah ribuan orang

Nelayan dan Pekerja Luar Kota Menjadi Klaster Baru di LamonganGedung Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. IDN Times/Imron

Jumlah warga Lamongan, lanjut Taufik, yang bekerja di luar kota berjumlah ribuan orang. Rinciannya, 19 ribu pekerja pulang pergi setiap harinya dari Lamongan ke tempat kerjanya, 14 ribu pekerja yang hanya pulang satu atau dua Minggu sekali. Adapun 4 ribu pekerja yang hanya pulang satu bulan sekali.

"Jumlah masyarakat kita (Lamongan) yang pulang pergi ke luar kota baik setiap harinya atau satu bulan sekali ini kita peroleh datanya saat inventarisir yang kita lakukan," ungkapnya.

Sedangkan untuk klaster petugas pelatihan jamaah haji di Surabaya sudah berhasil ditekan dan cenderung melambat perkembangannya. "Alhamdulillah klaster haji bisa kita tekan penyebarannya, tinggal dua klaster baru ini yang perlu kita antisipasi," jelasnya.

2. Ada tujuh orang yang tertular dari klaster nelayan

Nelayan dan Pekerja Luar Kota Menjadi Klaster Baru di LamonganIlustrasi virus corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Selain klaster pekerja yang pulang pergi dari Surabaya, Gugus Tugas juga fokus menyebut Tempat Pelelangan Ikan di Kecamatan Brondong sebagai klaster baru lainnya. Setidaknya ada tujuh orang yang sudah terpapar virus corona dari klaster tersebut. "Kalau nelayan ini tertularnya saat berada di kerumunan orang banyak. Sulit mengendalikan pencegahan pada kerumunan dan mobilitas," ujar Taufik.

3. Melakukan tracing kepada orang yang pernah berinteraksi dengan penderita

Nelayan dan Pekerja Luar Kota Menjadi Klaster Baru di LamonganJuru bicara gusus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Lamongan Taufik Hidayat. IDN Times/Imron

Taufik mengatakan, langkah yang diambil tim Gugus Tugas dalam memutus penyebaran virus corona adalah dengan melakukan tracing kepada setiap orang yang pernah berinteraksi secara langsung dengan penderita.

Selain itu, keluarga penderita atau pasien COVID-19 juga diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri. "Harus waspada, terutama keluarganya. Kita minta mereka menjalankan protokol pencegahan COVID-19 seperti pakai masker, jaga jarak fisik dan lain-lainnya," terangnya.

Baca Juga: Jumlah Penderita Corona Bertambah, Pemkab Lamongan Gelar Rapid Test

4. Jumlah masyarakat Lamongan yang terjangkit virus corona berjumlah 38 orang

Nelayan dan Pekerja Luar Kota Menjadi Klaster Baru di LamonganGedung RSUD dr Soegiri Lamongan. IDN Times/Imron

Di Lamongan, lanjut Taufik, jumlah kasus positif virus corona mencapai 38 orang, 5 di antaranya telah meninggal dunia serta 5 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 120 orang, 11 di antaranya meninggal dunia dan selesai pengawasan sebanyak 63 orang. "Ya kita berharap semoga tidak ada penambahan klaster baru lagi dan kasus ini segera berakhir," pungkasnya.

Baca Juga: Penderita Terus Bertambah, Pemkab Lamongan Bangun RS Darurat COVID-19

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya