Loh! Petani di Bojonegoro Terima Sertifikat Tanah Palsu

Mereka kemudian melaporkan kasus ini ke polisi

Bojonegoro, IDN Times - Puluhan Petani asal Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro mengaku menjadi korban penipuan sertifikat tanah palsu. Ada sekitar 40 sertifikat yang diduga palsu dan 10 di antaranya dari Progam Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) lanjutan yang terbit pada Desamber 2021 lalu. 

1. Warga berniat meminjam uang di bank tapi ditolak

Loh! Petani di Bojonegoro Terima Sertifikat Tanah PalsuWarga Bojonegoro menjadi korban penipuan sertifikat tanah palsu. Dok Istimewa

Menurut salah seorang warga setempat Ahmad Nur Khotim, kasus terbongkarnya sertifikat tanah palsu tersebut berawal dari adanya salah seorang warga yang akan mengunakan sertifikat itu sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman di salah satu perbankan atau koperasi. Namun ia mendapatkan penolakan lantaran sertifikat itu tidak terregistrasi di Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Dari temuan tersebut kemudian terungkap ada sekitar 40 sertifikat warga yang diduga palsu," kata Khotim, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Banjir di Bojonegoro, Balita 2 Tahun Tewas Tenggelam

2. Sebelumnya masyarakat juga sudah melakukan mediasi dengan BPN tapi tak ada titik temu

Loh! Petani di Bojonegoro Terima Sertifikat Tanah PalsuWarga Bojonegoro menjadi korban penipuan sertifikat tanah palsu. Dok Istimewa

Padahal, kata Khotim, warga sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp3 jutaan untuk pengurusan penerbitan sertifikat tersebut. Sebelum dilanjutkan ke ranah hukum, masyarakat juga sudah melaporkan kasus ini kepada BPN Bojonegoro namun hingga kini tak ada titik temu.

"Kita juga sudah pernah melakukan sosialisasi, mediasi juga sudah dengan pihak BPN tapi mentok, tidak ada titik temu dan ini sangat merugikan kami sebagai rakyat kecil," jelasnya.

3. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Bojonegoro

Loh! Petani di Bojonegoro Terima Sertifikat Tanah PalsuGedung Mapolres Bojonegoro. IDN Times/Imron

Dihubungi terpisah, penasehat hukum warga Desa Tembeling Sunaryo menjelaskan pihaknya bersama perwakilan warga melaporkan ke Polres Bojonegoro kemarin. Sunaryo menduga dalam perkara ini ada oknum yang bermain dalam penerbitan sertifikat tersebut sehingga membuat warga merugi.

"Jadi penekanan kita minta kasus ini terungkap, karena kasihan para petani yang menjadi korban dari sertifikat tanah palsu," katanya saat dihubungi IDN Times.

Baca Juga: Banjir Tak Menyurutkan Pesta Pernikahan di Bojonegoro

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya