Januari-Februari Puncak Hujan, BPBD Bojonegoro Minta Warga Waspada

Semoga tahun ini gak ada banjir ya

Bojonegoro, IDN Times- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, meminta kepada warga yang tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo agar tetap mewaspadai ancaman bencana banjir yang terjadi setiap tahunannya.

Banjir Tahunan yang biasanya terjadi antara bulan Januari hingga Februari ini acap kali merendam pemukiman warga yang lokasinya berada di bantaran sungai. Tidak hanya warga Bojonegoro saja yang terkena imbasnya. Namun dua yaitu Kabupaten Tuban dan Lamongan juga terdampak.

"Kita tetap meminta agar masyarakat tetap waspada memasuki musim hujan dan bencana banjir akibat meluapnya sungai Bengawan Solo," kata, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Eko S. 

1. Intensitas hujan tinggi, air sungai terpantau aman

Januari-Februari Puncak Hujan, BPBD Bojonegoro Minta Warga WaspadaIDN Times /Imron

Intensitas hujan yang terjadi beberapa hari ini, memang belum menunjukkan tanda-tanda air Bengawan Solo mengalamai kenaikan yang signifikan. Namun bukan berarti kondisi ini aman, karena bisa saja sewaktu-waktu curah hujan tinggi di wilayah hulu sungai, sehingga mengakibatkan air kiriman bertambah.

2. Kenaikan air di Bendung Gerak Babat mencapai 4,10 meter

Januari-Februari Puncak Hujan, BPBD Bojonegoro Minta Warga WaspadaIDN Times /Imron

Sementara itu, Juru Pintu Bendung Gerak Babat, Dusun Gilis, Desa Simorejo Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban Edy, kepada IDN Times, di ruang kerjanya, Selasa (18/12) mengatakan, saat ini ketinggian air masih terpantau normal sekitar 4,10 meter.

"Kondisi ini masih terbilang normal dan masih terkendali. Dua atau tiga pintu bendungan air dibuka untuk mengurangi tingkat volume air kiriman dari hulu sungai Bengawan Solo," jelasnya.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Angin Kencang Terjang Bojonegoro, Ini Dampaknya

3. Banjir terjadi di Bulan Januari dan Februari

Januari-Februari Puncak Hujan, BPBD Bojonegoro Minta Warga WaspadaIDN Times /Imron

Menurut dia, ketinggian air biasa terjadi pada Bulan Januari hingga Februari 2019 mendatang, karena pada bulan itu intensitas hujan tinggi dan terjadi hampir diberbagai daerah disepanjang sungai Bengawan Solo. Sehingga debit air kiriman dari hulu sungai bertambah. "Pengalaman tahun lalu antara bulan Januari, Februari ini air Bengawan Solo meluap," katanya.

4. Ketinggian air bisa mencapai 7 meter

Januari-Februari Puncak Hujan, BPBD Bojonegoro Minta Warga WaspadaIDN Times /Imron

Jika sudah memasuki bulan itu, biasanya ketinggian air bisa mencapai 7 meter lebih dan merendam bantaran sungai Bengawan Solo. Jika sudah seperti ini maka pintu bendungan air akan dibuka semua. Karena jika tidak maka dikhawatirkan akan berdampak pada jebolnya tanggul bengawan. 

5. Air bisa merendam hingga pemukiman warga

Januari-Februari Puncak Hujan, BPBD Bojonegoro Minta Warga WaspadaIDN Times /Imron

Jika sudah mencapai ketinggian di atas 7 meter, maka sejumlah rumah yang berada di bantaran sungai terendam. Ada beberapa wilayah yang bisa terdampak, yakni di Desa Durikulon, Pesanggrahan, Mojoasem dan sejumlah daerah di Bojonego dan Tuban.

"Untuk saat ini masih aman saja kok mas, belum menunjukkan ketinggian yang mengkhawatirkan, meski curah hujan mulai turun setiap hari," katanya

Baca Juga: Kebakaran di Dua Lokasi, Satu Warga Bojonegoro Alami Luka Bakar

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya