Hasil Rapid Test, Enam Santri Temboro Asal Tuban Reaktif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuban, IDN Times- Wakil Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo membenarkan, 6 dari 42 santri Temboro asal Tuban dinyatakan reaktif (positif) COVID-19 saat menjalani rapid test.
Enam santri tersebut, berasal dari Kecamatan Palang, Montong, Soko, Parengan dan Semanding. "Sampai hari ini, ada 42 santri Temboro yang diperiksa dan hasil rapid test positif ada 6 orang," kata Bambang, Senin (27/4).
1. Mereka yang positif COVID-19 tidak memiliki gejala atau OTG
Karena, enam santri tersebut tidak memiliki keluhan atau masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG), mereka hanya dianjurkan untuk isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing dengan pengawasan dari Puskesmas setempat. "Tidak ada gejala dan kita sarankan untuk melakukan isolasi mandiri saja," kata pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinkes Tuban.
Untuk memastikan status ke enam santri yang baru saja pulang dari Kabupaten Magetan itu, Tim gugus tugas juga akan melakukan uji swab kepada mereka. "Dan harapan kami semoga hasilnya negatif," imbuhnya.
2. Santri Temboro dijemput orangtua masing-masing saat mereka pulang
Sebenarnya, kata Bambang, ada banyak santri asal Tuban yang saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing. Masalahnya, kebanyakan dari mereka dijemput oleh orangtua masing-masing sehingga tak bisa dipantau. "Jadi hanya 24 saja yang masuk pemeriksaan kami. Sedangkan untuk santri yang lolos dari pemeriksaan tim gugus tugas, bisa memeriksakan diri ke puskesmas," katanya.
Baca Juga: Positif COVID-19, Delapan Santri Temboro Tidak Dipulangkan ke Malaysia
3. Petugas akan jemput paksa mereka yang tetap keluyuran saat masa isolasi
Bambang melanjutkan, selama masa isolasi mandiri 14 hari keenam santri Temboro tersebut tidak diperbolehkan keluar rumah, maupun menerima tamu. "Pasti kita awasi, apalagi sekarang juga ada tim penanganan virus corona di tingkat desa. Ya kita minta mereka koperatif saat isolasi mandiri," kata dia. Namun, jika tidak mematuhi peraturan, maka petugas akan menjemput paksa mereka. "Kita akan bawa ke tempat isolasi yang disediakan pihak desa," pungkasnya.
Baca Juga: Negatif COVID-19, 164 Santri Temboro Asal Malaysia Dipulangkan Besok