Dihantam Arus Sungai, Perahu Nelayan di Lamongan Rusak dan Tenggelam

Perahu tenggelam sudah berhasil diangkat

Lamongan, IDN Times- Meluapnya air Sungai Bengawan Solo tak tak hanya menyebabkan ratusan rumah warga yang berada di bantaran terendam banjir. Luapan itu juga mengakibatkan perahu nelayan asal Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan tenggelam dan rusak.

1. Arus sungai deras karena pintu air Benges dibuka penuh

Dihantam Arus Sungai, Perahu Nelayan di Lamongan Rusak dan TenggelamPerahu nelayan asal Desa Sedayulawas tenggelam usai dihantam arus sungai. Dok Istimewa

Ketua Rukun Nelayan (RN) Sedayulawas, Fauzi menjelaskan, derasnya arus sungai yang terjadi kali ini karena bendungan atau dam yang berada di Desa Benges dibuka penuh. Kondisi ini membuat air mengalir sangat deras hingga mengakibatkan perahu nelayan rusak karena saling berbenturan satu sama lain.

"Pintu air DAM di Desa Benges dibuka penuh karena imbas meluapnya Sungai Bengawan Solo. Kemudian perahu yang kita sandarkan di dermaga saling berbenturan sehingga rusak," kata Fauzi.

2. Satu perahu tenggelam sudah berhasil diangkat ke permukaan air

Dihantam Arus Sungai, Perahu Nelayan di Lamongan Rusak dan TenggelamPerahu nelayan asal Desa Sedayulawas tenggelam usai dihantam arus sungai. Dok Istimewa

Selain itu, satu perahu nelayan milik Heli Sukoco juga tenggelam setelah terguling usai dihantam derasnya arus. Perahu tersebut kini sudah berhasil di angkat dari dasar sungai. Sementara proses evakuasi pada perahu yang tenggelam dibantu oleh sesama nelayan Sedayulawas. 

"Ya meskipun kerusakannya tidak sebegitu parah, tapi kejadian ini sangat merugikan kami sebagai nelayan. Dan kalau hal ini terus terjadi setiap tahunnya kita yang dirugikan," terangnya.

Baca Juga: Bengawan Solo Siaga, Ratusan Rumah di Lamongan Kebanjiran

3. Derasnya arus juga membawa material sampah dan enceng gondok

Dihantam Arus Sungai, Perahu Nelayan di Lamongan Rusak dan TenggelamPerahu nelayan asal Desa Sedayulawas tenggelam usai dihantam arus sungai. Dok Istimewa

Fauzi mengaku, derasnya arus sungai kali ini merupakan yang paling parah di banding musim hujan pada tahun-tahun sebelumnya. Tak hanya itu, para nelayan Sedayulawas juga mengeluhkan gundukan sampah dan enceng gondok yang dibawa arus sungai.

"Ini kejadian paling parah dibanding tahun sebelumnya dan kita harap ada solusinya karena ini merugikan kami yang sebagai nelayan," pungkasnya.

Baca Juga: Banjir, Pemuda Lamongan Buka Servis Gratis Bagi Kendaraan Mogok

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya