Cuaca Buruk, Harga Cabai Rawit di Lamongan Tembus Rp100 Ribu

Kenaikan harga cabai berimbas pada sepinya pembeli

Lamongan, IDN Times - Cuaca buruk  yang belakangan ini melanda sejumlah daerah di Indonesia ternyata berdampak terhadap kenaikan harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Lamongan. Seperti yang terjadi di Pasar Kriyek, Kecamatan Laren. Harga cabai yang semula hanya Rp30 ribu perkilogram kini menjadi Rp100 ribu. Akibat kenaikan harga cabe tersebut, sejumlah warga pun mengeluh.

1. Kenaikan harga cabai rawit sudah berlangsung sejak seminggu lalu

Cuaca Buruk, Harga Cabai Rawit di Lamongan Tembus Rp100 RibuHarga cabai rawit di pasar tradisional Kriyek, Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan naik menjadi Rp100 ribu. IDN Times/Imron

Salah seorang pedagang cabai rawit Pasar Kriyek, Lamongan yang bernama Munsiati mengatakan, kenaikan harga cabai rawit di pasaran sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu. Kenaikan itu membuat para pedagang cabe hanya bisa pasrah.

"Sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu mas, ya kita hanya pasrah dan penyebab cabe merah ini naik karena cuaca ekstrem," kata Munsiati kepada IDN Times, Kamis (16/12/2021).

2. Naiknya harga cabai rawit juga berdampak sepinya para pembeli

Cuaca Buruk, Harga Cabai Rawit di Lamongan Tembus Rp100 RibuHarga cabai rawit di pasar tradisional Kriyek, Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan naik menjadi Rp100 ribu. IDN Times/Imron

Tak hanya faktor cuaca, Munsiati juga menyebut kenaikan harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Lamongan juga dipengaruhi dengan natal dan tahun tahun yang sebentar lagi tibaa.

Selain dikeluhkan banyak para warga, kenaikan harga cabai rawit juga berdampak terhadap sepinya para pembeli. Munsiati menjelaskan, dalam sehari biasanya terdapat 10 hingga 20 orang yang membeli. Namun, sejak naiknya harga cabe rawit ini jumlah pembeli hanya 5 sampai 8 orang.

"Ya kita berharap agar kenaikan harga cabai rawit yang setiap tahunnya terjadi ini bisa ditangani pemerintah, agar kami para pedagang tidak merasa kesusahan," harapnya.

Baca Juga: Jelang Natal, Harga Cabai di Kota Malang Capai Rp85 per Kg

3. Tak hanya cabai, sejumlah bahan pokok lainnya juga ikut naik

Cuaca Buruk, Harga Cabai Rawit di Lamongan Tembus Rp100 RibuHarga cabai rawit di pasar tradisional Kriyek, Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan naik menjadi Rp100 ribu. IDN Times/Imron

Kenaikan harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Lamongan juga dibarengi naiknya harga kebutuhan pokok lainnya. Seperti minyak goreng dan juga telur. Harga telur sendiri saat ini berkisar Rp 25 ribu padahal sebelumnya hanya Rp20 ribu perkilonya. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan satu kilo Rp18 ribu, sebelumnya hanya Rp15 ribu.

"Jadi semua kebutuhan pokok di pasar naik semua mas, dan kenaikan ini kita prediksi akan berakhir samapi libur natal dan tahun baru 2022 nanti," pungkasnya.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Naik, Padahal Stoknya Surplus

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya