Antisipasi Teroris di Tahun Politik, Polres Lamongan Lakukan Ini

Polisi terus mempersempit ruang gerak mereka

Lamongan, IDN Times- Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung, mengaku jika sel jaringan terorisme masih ada di Lamongan. Sel jaringan terorisme ini sewaktu-waktu dapat mengancam keamanan masyarakat. Apalagi, saat ini sudah memasuki tahun politik 2019.

"Tentunya dengan kejadian penyerangan polisi oleh dua orang terduga pelaku teroris ini, kami menganggap bahwa sel ini masih ada," katanya kepada IDN Times, Sabtu (5/1).

Namun, polisi masih mendalami sejauh mana pergerakan sel teroris ini berkembang di wilayah Lamongan. 

Baca Juga: Malam Tahun Baru, Polres Lamongan Gagalkan Penyelundupan Miras

1. Sel jaringan terorisme terus ditekan agar tidak meluas

Antisipasi Teroris di Tahun Politik, Polres Lamongan Lakukan IniIDN Times/ Imron

Untuk menekan sel jaringan faham radikal ini berkembang luas, berbagai upaya terus dilakukan oleh jajaran kepolisian baik tim Densus 88 Anti Teror dan Polres Lamongan.

Caranya, mengelar operasi di wilayah-wilayaj yang dicurigai sebagai daerah sel teroris ini tinggal dan menetap. Hasil operasi yang dilakukan sebagai bentuk pemetaan gerakan ini berkembang.

2. Pendataan kepada warga baru

Antisipasi Teroris di Tahun Politik, Polres Lamongan Lakukan IniGaris polisi (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Sejumlah warga pendatang yang akan menetap di daerah tertentu, juga mulai didata identitas mereka melalui pemerintah desa, kecamatan, hingga daerah warga yang tidak dilengkapi indentitas ini.

"Kami melakukan upaya bekerja sama dengan pemerintah setempat, melalui tingkat desa dan kecamatan dan kabupaten. Jadi setiap kali mereka mengetahui warga baru yang tinggal dilokasi tersebut perlu dilakukan pendataan," katanya.

3. Polisi juga telah mengelar operasi Yustisi

Antisipasi Teroris di Tahun Politik, Polres Lamongan Lakukan IniANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Hasil operasi yustisi yang sebelumnya dilakukan kepolisian juga mendapati sejumlah warga yang tinggal di daerah tertentu tidak memiliki identitas diri yang lengkap. Warga baik penduduk lokal maupun pendatang yang tidak memiliki data resmi kependudukan juga sudah dilaporkan ke Densus 88 anti teror.

"Tentunya kami juga tidak tinggal diam meskipun hasil operasi ini tidak menemukan adanya warga yang terlibat jaringan terorisme. Tetapi hal ini juga sudah kita sampaikan kepada densus 88, sebagai bahan kajian mereka," jelasnya.

4. Polisi yang diserang diberikan penghargaan

Antisipasi Teroris di Tahun Politik, Polres Lamongan Lakukan IniDok IDN Times/Istimewa

Sementara terkait dengan kejadian penyerangan polisi oleh dua terduga teroris di Kecamatan Paciran, beberapa waktu yang lalu, Polres Lamongan sudah memberikan penghargaan kepada Korban. Penghargaan juga datang dari Kapolda Jatim.

"Tentunya anggota yang kemarin diserang oleh teroris juga sudah kita berikan penghargaan baik dari Polres maupun Polda. Insya Allah dalam waktu dekat ini juga akan kami usulkan ke Kapolri, termasuk kenaikan pangkat," tegasnya.

5. Wilayah Lamongan masih aman dari konflik politik

Antisipasi Teroris di Tahun Politik, Polres Lamongan Lakukan IniNasional Tempo

Sedangkan untuk potensi ganguan kericuhan pada saat pesta demokrasi berlangsung, menurutnya Lamongan masih aman terhadap ancaman keamanan yang ditimbulkan perseteruan antara kedua belah pihak.

"Saya pikir untuk daerah Lamongan masih aman terkendali dari ganguan konflik politik. Tetapi kita tetap melakukan penjagaan agar pemilu 2019 ini berjalan dengan aman dan nyaman," tegasnya.

Baca Juga: Warga Lamongan Temukan Empat Mortir di Lahan Perkebunan

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya