Belasan Siswi SMP Dibotakin Guru Gegara Tak Pakai Ciput

Dibotakin saat siswa akan pulang

Lamongan, IDN Times - Belasan Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sukodadi, Kabupaten Lamongan, dibotakin oleh gurunya sendiri lantaran tak memakai ciput saat berjilbab. Para siswi yang tak terima diperlakukan seperti itu kemudian mengadu kepada orang tuanya mereka masing-masing.

1. Dibotakin saat siswa akan pulang

Belasan Siswi SMP Dibotakin Guru Gegara Tak Pakai CiputOrang tua siswa saat mediasi dengan pihak sekolah. Dok Istimewa

Aksi pembotakan itu dilakukan oleh salah seorang guru berinisial EN. Aksi itu terjadi pada hari Rabu (23/8/2023), saat para siswa hendak pulang sekolah. Sementara kejadian pembotakan yang menimpa para siswa itu juga membuat orang tua wali murid protes.

Kepala SMPN 1 Sukodadi, Harto mengungkapkan bahwa kejadian tersebut memang sudah berlangsung sekitar seminggu yang lalu. Menurut Harto, para siswa sudah beberapa kali diingatkan oleh guru EN untuk mengenakan ciput saat berjilbab.

Baca Juga: Siswa MTs di Lamongan Tewas Diduga Dianiaya, Polisi Turun Tangan

2. Dibotakin menggunakan alat cukur elektrik

Belasan Siswi SMP Dibotakin Guru Gegara Tak Pakai CiputUnsplash.com/AlexanderAndrews

Sementara pembotakan terhadap sejumlah siswi itu dilakukan dengan menggunakan alat cukur elektrik. Sehingga, beberapa bagian rambut yang dicukur tampak kurang rapi hingga membuat kepala siswi menjadi botak. 

"Memang benar, kejadian itu (23/8/2023) saat mau pulang sekolah, gara-gara tidak pakai ciput jilbab. Entah terlalu sayang kepada siswi atau seperti apa, kemudian Bu EN melakukan itu," kata Harto.

3. Oknum guru sudah minta maaf kepada orang tua siswa

Belasan Siswi SMP Dibotakin Guru Gegara Tak Pakai CiputOrang tua siswa saat mediasi dengan pihak sekolah. Dok Istimewa

Harto menegaskan, pihaknya bersama jajaran sekolah termasuk oknum guru EN menyampaikan permintaan maaf di hadapan orang tua siswi dalam mediasi tersebut. Harto juga mengaku, telah memberikan penjelasan kepada mereka. Dalam mediasi tersebut, tutur Harto, semua orang tua siswi yang menjadi korban pembotakan oleh guru EN diundang ke sekolah dan yang hadir hanya 10 orang.

Harto mengatakan, saat ini kondisi di sekolahnya sudah berjalan seperti biasanya. Bahkan, para siswi yang pernah dibotakin itu sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar secara normal di sekolah.

"Kami datang ke rumah mereka secara langsung untuk minta maaf, tapi belum semuanya, karena hari sudah malam. Lalu kami lanjutkan dengan mediasi di sekolah pada esok paginya," pungkasnya.

Baca Juga: Siswa MTs di Lamongan Meninggal, 17 Orang Diperiksa

Imron Saputra Photo Community Writer Imron Saputra

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya