Sidoarjo, IDN Times - Puncak acara hari lahir seabad Nahdlatul Ulama menyisakan banyak cerita, termasuk tentang kebersamaan lintas agama. Masyarakat yang bukan merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama, berlomba-lomba memberikan pelayanan bagi para peserta yang datang ke Sidoarjo. 

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Bethesda misalnya. Mereka mengunggah video yang menunjukkan peserta peringatan Harlah melalukan salat jemaah di salah satu ruangan mereka. 

"Klo kamu berbuat baik, orang tidak akan tanya agama mu apa (Gus Dur)," tulis akun instagram Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB). Gereja ini juga menjadi tempat istirahat bagi para peserta. 

Unggahan ini pun mendapat respons positif dari Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali. "Sebuah teladan. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Bethesda di Sidoarjo menyediakan tempat istirahat untuk para warga Nahdlatul Ulama dalam puncak Satu Abad NU 7 Februari lalu," ujarnya melalui akun instagram. 

Menurut Muhdlor, video itu membuatnya semakin yakin bahwa Indonesia tetaplah akan menjadi Indonesia. "Semuanya merayakan perbedaan dengan sukacita, bukan dengan angkara murka."

Hal serupa juga dilakukan oleh Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sidoarjo. Mereka mendirikan posko bagi para jemaah Nahdliyin. "Kami juga membuka tempat istirahat. Para jemaah ini akan mendapat makan dan minum, juga fasilitas toilet serta Wifi secara gratis," ujar Pendeta Leonard, Senin  (6/2/2023).

Sebelumnya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menyediakan berbagai fasiltas bagi para peserta peringatan seabad hari lahir Nahdlatul Ulama (NU). Tak cuma tempat istirahat, kampus yang terletak di pusat kota Sidoarjo ini juga memberikan berbagai fasilitas pendukung bagi kaum nahdliyin. 

"Kami menyiapkan, parkir kendaraan, tempat Istirahat untuk 2000 orang, serta mobil ambulans dan tim kesehatan," tulis akun resmi instagram Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Senin, (6/2/2023). 

Untuk konsumsi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo juga menyediakan 9000 botol air mineal, kopi, teh, makanan ringan bagi 2000 orang, nasi 2000 bungkus, serta bakso 3000 porsi. 

Baca Juga: Gus Ali, Menteri hingga Eri Berdesakan Masuk Venue Harlah 1 Abad NU