Tangis Balita A yang Tak Paham Ibunya Telah Tiada

Sang anak tak henti menangis

Surabaya, IDN Times - Hari itu Nunuk (36) merasa ada yang janggal dengan kamar kosan Ayudiah (38). Selain tak keluar rumah sejak pagi, anaknya A yang masih berusia 7 bulan juga terus menangis. Lantaran khawatir terjadi sesuatu yang tak diinginkan, Nunuk dan beberapa tetangga kamar pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar indekos yang berada di kawasan Kampung Malang V Surabaya itu. 

Sayang, panggilan dan ketukan pintu tak berbalas dari dalam.  “Anaknya itu nangis terus, diem sebentar, nangis lagi, begitu terus berulang kali. Ibunya dipanggilin gak ada respons” kata Nunuk Selasa (29/10). Lantaran tak ada sahutan dari dalam, Budi Gerik (50), petugas keamanan setempat pun berinisiatif untuk mendobrak pintu kamar.

1. Budi terkejut lihat tubuh Ayudiah sudah tergeletak di kamar

Tangis Balita A yang Tak Paham Ibunya Telah TiadaIDN Times/Sukma Shakti

Saat didobrak pada pukul 07.27 WIB, Budi kaget setengah mati. Ayudiah tergeletak dalam kondisi tak bernyawa. Sementara anaknya, ditemukan dalam kondisi yang baik walau tampak telah terjatuh dari tempat tidur. Warga setempat pun berdatangan ke lokasi. Tak lama setelah itu, ia melapor ke polisi.

Menurut Budi, Ayudiah merupakan seorang ibu dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai chef di sebuah rumah makan. Wanita asal Gresik ini tinggal berjauhan dengan suaminya Rahman Arif (42) yang bekerja di perusahaan penyedia layanan televisi dan internet di Bali.

2. Sempat lakukan video call dengan suami

Tangis Balita A yang Tak Paham Ibunya Telah TiadaJenazah Ayudiah saat berada di rumah duka. IDN Times/Idfy Fuadi

Saat ditemui di rumah duka di kawasan Keputran Panjunan III, Rahman menuturkan bahwa istrinya meninggal akibat serangan jantung. Saat mendengar kabar bahwa Ayudiah meninggal, ia langsung bergegas pulang ke Surabaya.

“Saya tidak tahu istri saya punya penyakit jantung, soalnya lokasi saya sedang berada di Bali untuk bekerja.” Kata Rahman.

Sebelum meninggal, Rahman dan istrinya masih sempat berkomunikasi melaui panggilan video pukul 22.00 WIB kemarin (28/10). Rahman juga mengatakan bahwa sang istri tampak tidak sedang sakit saat ia melakukan panggilan video.

3. Korban juga tak mengeluh apapun sebelum meninggal

Tangis Balita A yang Tak Paham Ibunya Telah TiadaSejumlah polisi dan petugas Linmas Kota Surabaya mengamankan situasi di sekitar kamar indekos lokasi penemuan jenazah. IDN Times/Dok. Satpol PP Kota Surabaya

Ihwal kondisi Ayudiah, rekan kerjanya, Kamal Santoso (38) pun berkata sama. Menurutnya, selama ini korban tak pernah mengeluh memiliki sakit parah. Sehari sebelum kejadian, Ayudiah hanya mengeluh sakit gigi.

Kamal sendiri mengaku janggal saat hari kejadian Ayudiah tak kunjung datang ke kantor hingga siang.

“Saya telepon yang ngangkat adik iparnya. Dia bilang bahwa teman kami sudah meninggal,” ujar Kamal. Mendengar berita ini, Kamal dan rekan-rekannya segera bergegas menuju kediaman Ayudiah. Namun, Kamal tak dapat menemui Ayudiah dan keluarganya karena polisi tengah melakukan olah TKP.

Baca Juga: Dua Hari Peluk Jenazah Sang Ibu, Begini Kondisi Balita di Makassar

4. Balita A sehat dan dirawat oleh keluarganya

Tangis Balita A yang Tak Paham Ibunya Telah TiadaIlustrasi jenazah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Janazah Ayudiah sendiri telah dikebumikan pada pukul 15.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum Jarak, Surabaya. Sementara balita A kini dirawat oleh keluarganya. Saat ditemui di rumah duka, ia tampak dipangku oleh seorang kerabatnya. Ia sehat, sesekali tersenyum tak paham bahwa sang ibu telah tiada. 

Adapun sang kakak sebenarnya minggu depan akan menggelar syukuran khitan. Namun, acara itu dipastikan tanpa kehadiran sang ibu. 

Baca Juga: Haru, Seorang Ibu di Surabaya Ditemukan Meninggal di Samping Bayinya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya