Warga Surabaya Masih Bandel, Tiap Malam Dirazia dengan 100 Rapid Test

Kapokmu kapan?

Surabaya, IDN Times - Warga Kota Surabaya tampaknya tak kunjung menurut dengan anjuran pemerintah untuk tetap di rumah demi menekan laju penularan COVID-19. Untuk itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya sudah menyiapkan 100 alat rapid test tiap malamnya untuk patroli ke tempat-tempat kerumunan warga. Tak hanya Pemkot Surabaya, hal serupa juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

1. Tiap malam akan ada patroli tempat ramai

Warga Surabaya Masih Bandel, Tiap Malam Dirazia dengan 100 Rapid TestGugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim lakukan rapid test on the spot. Dok. Humas Pemprov Jatim

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, patroli skala besar ini akan dilakukan tiap malam bersama pihak kepolisian. Sasarannya adalah tempat-tempat tongkrongan warga yang masih ramai hingga malam tanpa menerapkan protokol keamanan COVID-19.

"Nanti kita razia tempat-tempat yang ramai dikunjungi lalu kita akan lakukan rapid test di tempat kepada para pengunjung," ujar Eddy saat dihubungi IDN Times, Rabu (15/4).

2. Sebanyak 100 rapid test disiapkan tiap malam

Warga Surabaya Masih Bandel, Tiap Malam Dirazia dengan 100 Rapid TestIlustrasi virus corona. (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk melakukan razia itu, tiap malamnya Eddy menyiapkan 100 alat rapid test. 100 alat tersebut akan digunakan di beberapa tempat sasaran. Sebagai contoh pada Senin (13/4), ada empat sasaran yang menghabiskan 80 rapid test, dengan pembagian 40-20-20-20.

"Kita siap untuk beberapa hari karena ada bantuan alat rapid test juga dari kepolisian. Tapi kalau jumlah pastinya silahkan konfirmasi ke Dinas Kesehatan," tuturnya.

Tujuan utama patroli itu adalah untuk memberikan edukasi ke masyarakat atas bahaya COVID-19 yang mengancam di sekitar mereka. Harapannya, akan ada efek kejut kepada masyarakat yang tiba-tiba dirazia dan dites COVID-19.

"Karena yang susah ini adalah edukasi kepada masyarakat. Makanya kita minta masyarakat untuk tetap kooperatif, tetap di rumah. Kita tidak tahu virus itu menular dari siapa karena orang tanpa gejala juga bisa membawa virus," ungkapnya.

3. Pemilik warung tidak diminta tutup usai dirazia

Warga Surabaya Masih Bandel, Tiap Malam Dirazia dengan 100 Rapid TestIlustrasi virus corona/artwork by. IDN Times

Sementara itu, setelah dilakukan razia di sebuah warung kopi atau kafe, Eddy tidak meminta pihak pemilik warung untuk tutup. Ia hanya berpesan agar mematuhi protokol COVID-19 seperti jaga jarak, wajib pakai masker, dan disediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer.

"Karena kita belum PSBB jadi perekonomian masih berjalan. Kita tidak minta mereka untuk tutup," pungkasnya.

4. Dua orang positif COVID-19 dari rapid test

Warga Surabaya Masih Bandel, Tiap Malam Dirazia dengan 100 Rapid TestIDN Times/Arief Rahmat

Sebagai informasi, patroli COVID-19 ini sudah dilakukan selama dua hari sejak Senin (13/4). Hasilnya, pada patroli hari Selasa (14/4) ditemukan dua orang dengan hasil reaktif atau positif melalui rapid test. Dua orang ini berada di dua warung yang berbeda.

"Jadi ada dua lokasi dari hasil pelaksanaan kami, tadi di tempat yang sebelumnya (Gunungsari) ada satu dinyatakan positif dan sekarang di sini (Karah) juga dinyatakan positif," ujar Karoops Polda Jatim Kombes Pol Muhammad Firman, Selasa (14/4).

Baca Juga: Razia Dua Warkop di Surabaya, Polisi: Dua Positif COVID-19

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya