Tak Puas dengan Kesepakatan, Massa Sempat Lempari Gedung DPRD Jatim

Pimpinan DPRD sempat keluar

Surabaya, IDN Times - Aksi "Surabaya Menggugat" yang dilakukan di depan gedung DPRD Jawa Timur Kamis (26/9) diwarnai kericuhan. Kericuhan ini dipicu lantaran massa tak puas dengan hasil pertemuan dengan pimpinan DPRD.

Para pimpinan DPRD Jatim memang menemui mereka setelah menandatangani kesepakatan yang mereka berikan kepada perwakilan massa. Setelah lembar tersebut mereka sampaikan pada mahasiswa, para pimpinan meninggalkan aksi mobil komando. Bukannya kondusif, kesepakatan itu malah membuat mahasiswa marah. Musababnya, pimpinan hanya menyepakati empat poin yaitu,

  • Menolak Revisi KUHP
  • Penuntasan kebakaran hutan dan masyarakat yang terdampak
  • Pengesahan RUU-PKS
  • Penyelesaian masalah Papua.

Namun, satu poin soal pembatalan UU KPK, tak disepakati oleh pimpinan. Massa pun panas dan mulai melakukan pelemparan. Mulai botol, sandal, hingga gelas mereka lempar ke arah gedung DPRD. 

Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan dan Kapolretabes Surabaya Komber Sandi Nugroho pun mengambil alih mobil komando dan meminta mereka kondusif. Akhirnya, Pjs Ketua DPRD Jatim, Kusnadi pun meralat kesepakatan itu dan berjanji akan menyampaikan soal pembatalan UU KPK kepada DPR RI. Namun, massa yang sudah terlanjut tak puas terus berteriak dan meminta para pimpinan keluar. 

Setelah ditenangkan oleh Sandi, massa pun berangsur kondusif. Salah satu mahasiswa mengatakan bahwa mereka kecewa lantaran pimpinan dewan hanya memberikan pernyataan di sisi timur. "Kami merasa tak dihargai, beri pernyataannya harusnya terpusat di tengah-tengah," ujar seorang peserta aksi.

Mereka pun meminta Kusnadi keluar dan menemui massa lagi. Sementara Sandi berjanji akan mengajak Kusnadi keluar dari gedung DPRD dengan catatan mereka tak anarkis.

Baca Juga: Kepanasan dan Dehidrasi, Peserta "Surabaya Menggugat" Bertumbangan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya