Risma Persilakan Pemprov Gunakan RS Swasta untuk Pasien COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mempersilakan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Timur untuk menggunakan fasilitas ruang isolasi yang telah disiapkan di dua rumah sakit swasta. Hal ini dikarenakan Gugus Tugas Jatim telah kehabisan ketersediaan rumah sakit untuk pasien COVID-19.
1. Pemkot Surabaya persilakan penggunaan rumah sakit swasta
Risma mengatakan, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono mengeluhkan penuhnya ruang isolasi di rumah sakit rujukan milik Pemprov Jatim, RSUD dr Soetomo. Risma pun menawarkan untuk menggunakan dua rumah sakit swasta yang dibantu oleh Pemkot Surabaya.
"Di RS Husada Utama ada 200 (bed), itu belum pernah dipakai. Kami sudah belikan bed 280. Silakan dengan senang hati jika ditempati," ujar Risma melalui siaran pers Humas Pemkot Surabaya, Senin (22/6).
2. Tersedia beberapa kamar kosong
Risma mengatakan bahwa ia telah menambah kapasitas bed ruang isolasi khusus pasien COVID-19 di dua rumah sakit rujukan Surabaya yaitu RS Husada Utama dan RS Siloam Hospital. Saat ini masih tersedia beberapa kamar kosong di dua rumah sakit tersebut.
"Di RS Husada Utama itu kami berikan 8 ventilator dan 6 ruang ICU, itu (saat ini) kosong," tuturnya.
Baca Juga: 1.000 Jemaah Ikuti Salat Gerhana Matahari di Masjid Al Akbar Surabaya
3. Belum pernah ditempati
Risma mengatakan bahwa beberapa tempat tidur tambahan tersebut masih belum pernah ditempati. Ia pun mempersilakan jika pasien limpahan dari Gugus Tugas Jatim hendak dirawat di rumah sakit dengan tempat tidur tambahan tersebut.
"Silakan ditempati, karena belum pernah kita tempati itu, kami justru senang. Ada 200 (bed) itu belum pernah kami tempati," lanjutnya.
4. IGD terpisah antara pasien COVID-19 dan nonCOVID-19
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, keamanan di dua rumah sakit tersebut telah terjamin. Ia sudah meminta agar ruang perawatan dan pintu masuk pasien dipisahkan.
"Intinya kami sudah lama lakukan pemisahan itu, termasuk IGD COVID-19 dan nonCOVID-19," katanya.
Baca Juga: Lapak Pedagang Bahan Basah di 21 Pasar Surabaya Dipasang Tirai Plastik