Penonton Tewas, Ketua Panitia "Surabaya Membara" Bantah Ada Kelalaian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Ketua Panitia Pelaksana Drama Kolosal "Surabaya Membara", Taufik Hidayat atau yang akrab disapa Taufik Monyong, membantah ada faktor kelalaian yang panitia buat. Dia juga membantah jika ada kelalaian hingga berujung pada meninggalnya tiga orang penonton drama karena terlindas kereta api dan jatuh dari viaduk Jalan Pahlawan, Jumat (9/11).
Baca Juga: Inilah Identitas Tiga Korban Tewas Dalam Insiden "Surabaya Membara"
1. Panitia merasa sudah melakukan pengamanan dengan baik
Taufik mengatakan kecelakaan yang terjadi merupakan di luar kuasa panitia. Menurutnya, panitia telah melakukan pengamanan yang cukup ketat di area pertunjukan yang telah disediakan.
"Tempat tersebut di viaduk bukan tempat yang kami arahkan jadi tempat penonton. Ini yang jadi pembelajaran untuk kami agar hati-hati dan jadi antisipasi kami karena di titik aktivitas drama yang kami upayakan aman. Kejadian malah di luar area yang tak kami perkirakan," ujarnya ketika dihubungi IDN Times, Minggu (10/11).
2. Panitia tidak mengantisipasi viaduk sebagai wilayah menonton
Ia mengaku bahwa tidak ada tim keamanan yang dikerahkan di wilayah viaduk. Hal ini dikarenakan panitia tidak mengantisipasi wilayah viaduk akan menjadi tempat menonton lantaran jaraknya yang jauh dan sulitnya akses untuk menaiki viaduk.
"Area tersebut memang tidak dipergunakan untuk menonton, tidak kami anjurkan untuk menonton karena dengan titik pandang hanya sekitar 300 meter dari titik utama. Sejak drama sebelumnya dan sebelum drama dimulai, kami meminta penonton di viaduk turun, namun orang-orang tersebut bersikukuh dan tidak mau turun," ungkap Taufik.
3. Pengamanan mengerahkan TNI dan relawan
Lokasi yang disediakan untuk menonton sebenarnya telah disediakan hingga sejauh 20 meter dari pusat panggung. Di sekitar lokasi pun telah ada pengamanan dari pihak TNI dan relawan.
"Kami sudah menyediakan tempat sejauh 20 meter. Kalau ami tidak mulai-mulai dan malah menunggu yang di viaduk turun, khawatirnya massa akan semakin membludak dan menimbulkan kecelakaan-kecelakaan lain seperti kehabisan oksigen dan sesak nafas," dalihnya.
Baca Juga: Enggan Cari Kambing Hitam, Soekarwo Pilih Santuni Korban "Surabaya Membara"