Masih 92 Tempat Tidur Tersisa bagi Pasien COVID-19 di Surabaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan ketersediaan tempat tidur bagi perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan. Hingga Selasa (9/6), masih tersisa 92 tempat tidur kosong di rumah sakit khusus bagi pasien COVID-19.
1. Tersebar di 20 rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, saat ini masih ada sekitar 92 tempat tidur kosong untuk pasien COVID-19 dewasa. Jumlah tersebut tersebar di 20 rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Surabaya.
"Bed itu ada 92 tempat tidur kosong dewasa, dan tujuh tempat tidur khusus anak-anak ini dalam keadaan kosong. Jadi kalau misalnya mau merujuk sudah tidak ada kesulitan," ujar perempuan yang karib disapa Feny ini, Selasa (9/6).
2. Ada 755 tempat tidur bagi pasien COVID-19 di Surabaya
Feny menjelaskan, jumlah keseluruhan tempat di rumah sakit di Surabaya yang dikhususkan untuk merawat pasien COVID-19 adalah 455 dengan tekanan negatif. Sedangkan sekitar 300 tempat tidur nontekanan negatif atau menggunakan exhaust fan.
"Itu (jumlah kumulatif) se-Surabaya. Total 20 rumah sakit rujukan di Surabaya," tuturnya.
Baca Juga: [UPDATE] PSBB Terakhir, Positif COVID-19 di Surabaya Tambah 236 Kasus
3. Terdapat ruang isolasi bagi pasien tanpa gejala di Asrama Haji dan RS Husada Utama
Selain itu terdapat pula ruang isolasi di Hotel Asrama Haji sebanyak 359 tempat tidur dan saat ini baru terisi 126 saja. Namun Feny menegaskan, Hotel Asrama Haji ini dikhususkan bagi pasien terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala.
"Kalau di RS Husada Utama ada 71 tempat tidur di luar lantai 13-14 yang rencana penambahan kurang lebih 200, di luar itu," imbuhnya.
4. Masyarakat diharap tak perlu lagi khawatir
Feny berharap masyarakat tak perlu lagi khawatir dengan jumlah tempat tidur pasien COVID-19. Selain itu untuk pasien nonCOVID-19 juga tak perlu khawatir tertular. Ia memastikan bahwa pasien COVID-19 dan nonCOVID-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan itu dilakukan pemisahan kamar.
"Hal ini juga berlaku bagi pasien COVID-19 dan nonCOVID-19 yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Intinya, kami sudah lama lakukan pemisahan itu, termasuk IGD COVID-19 dan nonCOVID-19," sebutnya.
Baca Juga: 566 Pasien COVID-19 Sembuh dalam Sepekan, Terbanyak dari Asrama Haji