Lakukan Inspeksi Mendadak Taman, Risma Omeli Pegawai Dinas Kebersihan 

Loh kenapa, Bu?

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, memang terkenal dengan kepeduliannya pada taman. Pagi ini, Sabtu (16/3) Risma melakukan inspeksi mendadak ke beberapa lahan taman di Kota Surabaya. Salah satunya di bantaran sungai Jalan Ngagel, Surabaya. Saat inspeksi, Risma menemukan taman tersebut tak sesuai dengan apa yang dikehendaki.

Baca Juga: 10 Potret Kharismatik Nine Naphat, Aktor Muda Thailand yang Lagi Hits

1. Risma tidak puas dengan taman karena terkesan tertutup

Lakukan Inspeksi Mendadak Taman, Risma Omeli Pegawai Dinas Kebersihan IDN Times/Fitria Madia

Taman di pinggir sungai tersebut menurut Risma terlalu tertutup. Akibatnya, warga akan enggan mengunjungi taman, apabila memiliki kesan tertutup. Buktinya, pagi itu taman sepi. Padahal, dia berharap banyak warga yang bersantai di taman itu saat Sabtu pagi akhir pekan.

"Ini akses utama. Ini semua orang harus tahu kalau ada sesuatu di sini. Jadi orang bisa mampir. Tidak boleh semua ditutup," jelas Risma kepada salah satu pejabat Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH).

2. Diatur dengan ketinggian tanaman

Lakukan Inspeksi Mendadak Taman, Risma Omeli Pegawai Dinas Kebersihan IDN Times/Fitria Madia

Menurut Risma, kesan tertutup tersebut timbul, lantaran terdapat tanaman yang tinggi di pinggir-pinggir jalan, sehingga menghalangi pandangan warga yang lewat. Seharusnya, lanjut Risma, tim DKRTH dapat mengatur agar taman rindang namun tetap terlihat.

"Ngaturnya tinggi rendah tanaman. Jadi yang di sana jangan dikasih yang tinggi-tinggi. Yang ini (menunjuk tanaman tinggi) gak apa-apa, tetapi diletakkan ke tengah sini. Jadi orang tahu pintu keluar sama masuknya. Gak takut ke sini," tuturnya.

3. Taman dirasa kurang berwarna

Lakukan Inspeksi Mendadak Taman, Risma Omeli Pegawai Dinas Kebersihan IDN Times/Fitria Madia

Selain tanaman yang tingginya kurang teratur, RIsma juga mempermasalahkan nuansa taman yang terlalu monoton. Tanaman di taman yang belum bernama tersebut mayoritas merupakan tanaman hijau. Oleh karena itu, Risma berpesan agar tumbuhan di taman tersebut dapat segera diganti dengan tanaman berwarna-warni.

"Ini kasih yang berbunga. Gak usah mahal tetapi orang senang. Jangan tanaman yang rupanya hijau," perintah dia.

4. Sempat mengomeli petugas DKRTH

Lakukan Inspeksi Mendadak Taman, Risma Omeli Pegawai Dinas Kebersihan 

Risma lalu sempat mengomeli pegawai DKRTH. Dia mengatakan kesalahan dalam mendesain tanaman ini bukan dari para pekerja yang menanam. Namun, dari orang-orang DKRTH yang seharusnya lebih tahu ilmu terkait pertamanan.

Bahkan, saat salah satu pegawai berusaha menggambar desain, Risma merebut kertas tersebut dan mencontohkan desain yang menurutnya benar.

"Mereka (pekerja taman) memang diajari tentang tinggi rendah, sama perpaduan warna. Terus kalau sudah kadung ditanam, masak kusuruh cabut? Ya bukan salah dia, tetapi salah nyuruh ditata gak asal kita tanam," ujar dia.

5. Minta agar ditambahi lampu dan hiasan

Lakukan Inspeksi Mendadak Taman, Risma Omeli Pegawai Dinas Kebersihan IDN Times/Fitria Madia

Omelan Risma tak berlangsung lama, dia kembali memberikan masukan-masukan agar taman tersebut dapat dicintai oleh warga sekitar Jalan Ngagel. Apalagi, Risma ingin membuat jalan pinggir sungai itu sebagai jogging track dan pusat wisata.

"Nanti kalau sudah jadi kasih taman. Kasih kursi. Kasih lampu hias. Orang orang dahulu gak pernah datang ke taman sejarah. Tetapi, sejak aku kasih lampu, pada datang. Coba kamu kasih pedang-pedangan di sini sepanjang ini, jangan cuma 2 meter. Pasti orang nanti tertarik ke sini," pesannya.

Baca Juga: Pesan Risma pada Pelaku UMKM: "Jangan Buru-buru Ekspor Produknya"

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya