Kewalahan Tes Corona 500 Orang, RSUA Batasi 100 per Hari

Agar pemeriksaan bisa berjalan optimal

Surabaya, IDN Times - Sebagai salah satu lembaga yang ditunjuk Presiden Republik Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo untuk tes virus corona, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sudah memeriksa lebih dari 500 orang dalam 5 hari. Terlebih setelah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa tes di sana dibiayai oleh Pemkot Surabaya. RSUA pun mengaku kewalahan.

1. Sudah periksa lebih dari 500 orang

Kewalahan Tes Corona 500 Orang, RSUA Batasi 100 per HariIlustrasi virus corona. (IDN Times/Arief Rahmat)

 

Ketua Satuan Tugas Corona Prastuti Asta Wulaningrum dr., Sp.P., menjelaskan bahwa saat ini RSUA sudah memiliki Poli Khusus yang menangani pemeriksaan virus corona. Antusiasme warga yang memeriksakan diri di Poli Khusus virus corona pun begitu tinggi.

"Terima kasih atas animo masyarakat yang sangat tinggi untuk melakukan tes corona di Poli Khusus RS UNAIR. Sampai saat ini, jumlah pasien yang melakukan pemeriksakan diri di RS UNAIR sudah lebih dari 500 pasien. Dengan rerata per hari lebih dari 100 pasien yang melakukan tes di Poli Khusus RS UNAIR," ujar Prastuti dalam konferensi pers di RSUA, Senin (16/3).

2. Belum ada yang positif

Kewalahan Tes Corona 500 Orang, RSUA Batasi 100 per HariWakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak saat tes Corona di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, pada 15 Maret 2020. Dok. Istimewa

 

Dari keseluruhan orang yang memeriksakan diri itu, belum ada pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Tanpa menyebutkan jumlah atau perbandingan, orang-orang yang datang ke RSUA ada yang dinyatakan sehat tanpa gejala, Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Dasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Sebagian besar dari pasien yang melakukan tes corona di RS UNAIR bisa melakukan rawat jalan. Jadi mereka bisa memilih apakah mau dirawat inap atau rawat jalan," tuturnya.

3. Jumlah pasien akan dibatasi 100 orang per hari

Kewalahan Tes Corona 500 Orang, RSUA Batasi 100 per HariInstagram.com/emildardak

 

Tapi dengan jumlah yang begitu banyak, Prastuti mengaku kewalahan. Idealnya, dalam sehari Poli Khusus tersebut bisa memeriksa 100 orang. Akan tetapi tiap harinya orang yang datang lebih dari 100. Contohnya pada Minggu (15/3), ada 117 orang yang mendaftar di Poli Khusus Virus Corona.

"Mulai hari ini Senin (16/3), pasien yang melakukan tes di RS UNAIR dibatasi 100 pasien. Hal itu, untuk mengoptimalkan layanan. Tidak hanya itu, dengan 100 pasien per hari bisa meminimalisir terjadinya interaksi antar pasien yang melakukan tes corona di Poli Khusus RS UNAIR," ungkapnya.

4. Risma akan membantu peralatan

Kewalahan Tes Corona 500 Orang, RSUA Batasi 100 per HariWali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memberikan tentang virus corona di gedung Sawunggaling, Senin (16/3). IDN Times/Faiz Nashrillah

Kondisi overload ini juga sudah diketahui oleh Risma. Risma pun berusaha untuk membantu RSUA dari segi fasilitas agar pemeriksaan bisa berjalan lancar sehingga tidak ada warga yang terlambat memeriksakan diri.

"Sebetulnya tidak harus ke RS Unair, bisa ke Balitbangkes. Karena RS Unair ini sudah kehabisan (peralatan). Akan saya bantu lagi," tuturnya usai Rakor Covid-19 di Graha Sawunggaling, Senin (16/3). I juga menjamin warga yang tes ke sana gratis.

Baca Juga: Ditunjuk Jadi Laboratorium Virus Corona, RSUA Jamin Identifikasi Cepat

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya