Bupati Lumajang: Rumah Rusak Sedang Akibat Gempa Tak Layak Huni
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah yang paling parah terdampak gempa Malang. Hingga kini, dana bantuan dari Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) belum turun. Bupati Lumajang Thoriqul Haq berharap agar rumah-rumah yang tergolong rusak sedang bisa digolongkan sebagai rusak berat.
Baca Juga: Dampak Gempa, 5 Orang di Lumajang Meninggal
1. Bupati Lumajang minta ke BNPB agar rumah rusak sedang digolongkan rusak berat
Thoriqul menjelaskan, ratusan rumah memang tergolong sebagai rusak sedang menurut kriteria BNPB. Namun, rumah rusak sedang itu pun dianggap sudah tak layak lagi dihuni oleh warga. Bahkan, rumah rusak sedang tersebut bisa sewaktu-waktu roboh. Oleh karena itu, Thoriqul berharap rumah yang termasuk rusak sedang bisa dimasukkan sebagai kategori rusak berat.
"Dengan segala hormat, BNPB, kita harus masukkan mereka semua ke rusak berat karena rumah ini harus kita bangun ulang. Ini yang kita kejar. Karena mereka butuh cepat untuk diselesaikan," ujar Thoriqul dalam program Salam Ramadan, Cerita Indonesia bersama IDN Times, Jumat (23/4/2021).
2. Rumah rusak berat akan dibangun ulang oleh pemerintah
Permintaan itu diajukan oleh Thoriqul lantaran warga mendapatkan bantuan yang berbeda bergantung tingkat kerusakan rumah. Untuk rumah kerusakan berat akan mendapat bantuan Rp50 juta termasuk biaya pembangunan rumah dari awal. Sedangkan untuk rusak sedang dan rusak ringan masing-masing mendapat Rp25 juta dan Rp10 juta.
"Yang rusak berat akan dibangunkan rumah tipe 36. Rusak sedang bantuannya akan diberikan langsung silakan dialokasikan oleh korbannya," tutur Thoriqul.
3. Bangunkan hunian sementara bagi korban rumah rusak berat
Namun, Thoriqul mengatakan bahwa bantuan dari BNPB ini tak bisa turun secara instan. Saat ini pihaknya masih mengejar syarat administratif yaitu data-data warga dan rincian kerusakan masing-masing rumah. Selama menunggu prosses tersebut, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah membangunkan hunian sementara bagi para warga yang rumahnya tak lagi layak huni.
"Kami sudah sepakat untuk membangunkan hunian sementara yang layak. Hunian sementara ini tidak permanen tapi setidaknya dengan standar sehat. Ada triplek yang melindungi mereka. Kemudian ada kamar mandi yang layak untuk melakukan pembersihan. Ini sudah kami siapkan," jelasnya.
4. Ada sekitar 600 rumah rusak berat
Thoriqul menyebutkan, saat ini terdapat 3.361 rumah yang terdampak gempa Malang di Lumajang. Ribuan rumah itu tersebar di 21 kecamatan. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari rumah rusak ringan hingga rusak berat.
"Hingga kini ada sekitar 600 lebih rumah rusak berat yang roboh ini dalam waktu dekat kita dirikan rumah hunian sementara," tutupnya.
Baca Juga: Meski Dilanda Tiga Krisis, Bupati Lumajang Klaim COVID-19 Terkendali