Ayah Tiri di Sidoarjo Perkosa Anaknya yang Masih 11 Tahun Hingga Hamil
Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mia Amalia)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pemerkosaan yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak lagi-lagi terjadi. Kali ini, seorang ayah di Kabupaten Sidoarjo dilaporkan memperkosa anak tirinya yang masih di bawah umur hingga hamil. Pelaku pemerkosaan ini pun sudah ditahan oleh Polresta Sidoarjo.
1. Awalnya sang ibu curiga badan anaknya berubah
Ilustrasi pemerkosaan (IDN Times/Mardya Shakti)Peristiwa mengenaskan ini tercium oleh ibu korban. Sang ibu, memperhatikan adanya perubahan bentuk tubuh anaknya yang masih berusia 11 tahun itu. Setelah ditanyai oleh ibunya, korban akhirnya mengaku pernah diminta ayah tirinya untuk bersetubuh.
Mendengar pengakuan anaknya, sang ibu langsung membeli alat tes kehamilan. Ternyata, alat terebut menunjukkan hasil positif. Tak ragu, sang ibu langsung melaporkan suaminya ke Polresta Sidoarjo.
"Iya betul laporan sudah masuk," ujar Kasubag Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono, Rabu (2/2/2022).
2. Ternyata ayah tiri perkosa anaknya ketika sang ibu bekerja
Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)Korban memang kerap ditinggal berdua bersama ayah tirinya, ZA (43) di kamar indekos yang ditempati oleh keluarga kecil tersebut. Apalagi, sang ibu kerap bekerja mencari nafkah untuk keluarga tersebut. Nahasnya, kesempatan itu malah digunakan oleh ZA untuk melancarkan niat bejatnya kepada sang anak.
"Pelaku langsung diamankan guna penyelidikan lebih lanjut," tutur Tri Novi.
Baca Juga: Jalani Hukuman 2 Tahun, Mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah Bebas
3. Pelaku langsung ditahan di kepolisian
Ilustrasi penjara (IDN Times/Mia Amalia)Hingga saat ini, kasus tersebut masih tengah didalami oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Sidoarjo. Berdasarkan keterangan korban, pemerkosaan yang dilakukan oleh pelaku sudah terjadi berulang kali. Penyidik memastikan bahwa kasus ini akan diproses dengan cermat.
"Sekaligus agar pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," pungkasnya.
Baca Juga: Biadab, Kakek di Tuban Ancam dan Perkosa Gadis Keterbelakangan Mental
