Akibat COVID-19, Sekarang Lima Pasar Tradisional di Surabaya Tutup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Satu per satu pasar tradisional di Kota Surabaya ditutup lantaran pedagangnya terpapar COVID-19. Hingga saat ini, telah ada 5 pasar di Kota Pahlawan yang tutup. Tak hanya terkonfirmasi positif COVID-19, beberapa pedagang lain pun hasil rapid test-nya reaktif yang kemungkinan ikut tertular COVID-19.
1. Lima pasar di Surabaya tutup karena COVID-19
Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menyebutkan, saat ini terdapat 5 pasar tradisional yang tutup karena adanya pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Pasar tersebut adalah Pasar PPI di Jalan Gresik ditutup sejak 15 April 2020, Pasar Kupang Gunung ditutup sejak 3 Mei 2020, Pasar Jojoran ditutup 5 Mei 2020, Pasar Simo ditutup sejak 7 Mei 2020, dan Pasar Simo Gunung ditutup sejak 7 Mei 2020.
"Sampai sekarang masih ditutup semua. Kalau yang Pasar PPI itu diperpanjang karena kasusnya masih tinggi," ujar Hebi saat dihubungi IDN Times, Jumat (8/5)
2. Pedagang diberi bantuan sembako
Hebi menjelaskan, penutupan pasar ini merupakan keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang mempertimbangkan berbagai aspek, terutama aspek kesehatan. Untuk membantu para pedagang pasar yang terpaksa tidak mendapatkan pemasukan akibat pasar tutup, maka Pemkot Surabaya memberikan bantuan sosial berupa sembako.
"Tapi hanya untuk pasar yang di bawahnya PD Pasar Surya. Yang menerima juga pedagang resmi, bukan Pedagang Kaki Lima (PKL)," tuturnya.
Nantinya, Hebi menyerahkan nama-nama pedagang yang terdampak kepada Dinas Sosial agar bisa mendapatkan bantuan sosial.
Baca Juga: Pasar Jojoran I Surabaya akan Dikarantina Selama 14 Hari
3. Pedagang lain reaktif rapid test
Sementara itu, untuk kasus terbaru di Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung, Pemkot Surabaya telah melaksanakan rapid test. Tes ini dilakukan secara acak kepada 20 pedagang Pasar Simo dan 10 Pasar Simo Gunung. Hasilnya, 1 orang pedagang Pasar Simo dan 4 Pasar Simo Gunung reaktif rapid test COVID-19.
"Jika digabungkan dengan hasil rapid test yang dilakukan terhadap PKL di sekitar kawasan Pasar Simo, jumlah yang reaktif bertambah satu. Sebelumnya sudah rapid test kepada sejumlah PKL pada Rabu malam," ungkapnya.
Untuk mencegah penularan COVID-19, Hebi senantiasa mengingatkan para pedagang untuk mematuhi protokol pencegahan COVID-19. Pihaknya juga sudah menyediakan tempat cuci tangan di pasar-pasar.
Baca Juga: Positif COVID-19 dari Pasar Kapasan dan PGS, Kini ada "Klaster Pasar"