15 Tahanan Kasus Korupsi di Rutan Kejati Jatim Positif COVID-19

Mereka berstatus OTG

Surabaya, IDN Times - Rumah Tahanan (Rutan) merupakan salah satu tempat yang berpotensi menjadi klaster penularan COVID-19. Salah satunya terjadi di Rumah Tahanan Kelas I Surabaya cabang Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Sebanyak 15 tahanan perkara korupsi di Rutan tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.

1. Hampir separuh dari seluruh penghuni rutan

15 Tahanan Kasus Korupsi di Rutan Kejati Jatim Positif COVID-19Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jatim, Anggara Suryana membenarkan kabar adanya 15 tahanan yang positif COVID-19 tersebut. Jumlah ini cukup banyak, hampir setengah dari seluruh penghuni Rutan Kejati Jatim.

"Aku detailnya kurang hafal, kurang lebih 35 orang (total penghuni Rutan Kejati Jatim)," ujarnya, Jumat (11/12/2020).

2. Berstatus OTG

15 Tahanan Kasus Korupsi di Rutan Kejati Jatim Positif COVID-19Ilustrasi corona. IDN Times/Arief Rahmat

Anggara melanjutkan, 15 belas orang ini diketahui positif COVID-19 usai adanya tes swab PCR massal yang dilakukan pada Rabu (9/12/2020). Hasil tes tersebut pun diketahui pada Kamis (10/12/2020) dengan hasil yang mengejutkan.

"Positif tapi statusnya OTG ya," tuturnya.

Baca Juga: 28 Orang Positif COVID-19, Klaster Lapas Kota Blitar Terus Meluas

3. Diisolasi bersama

15 Tahanan Kasus Korupsi di Rutan Kejati Jatim Positif COVID-19Ilustrasi Ruang Isolasi. IDN Times/Sunariyah

Hingga saat ini 15 pasien COVID-19 yang juga tahanan kasus korupsi itu masih berstatus sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). Mereka tidak dirawat di rumah sakit melainkan diisolasi secara bersamaan dengan tahanan sesama positif COVID-19.

"Sudah dilakukan usaha pemisahan antara yang positif dan tidak, positif diisolasi dipisahkan kemudian sudah dilakukan sterilisasi di semua area," ungkapnya.

4. Kasus tertunda

15 Tahanan Kasus Korupsi di Rutan Kejati Jatim Positif COVID-19Ilustrasi Penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Dengan kondisi kesehatan itu, perkara yang sedang dijalani oleh 15 orang tahanan tersebut pun tertunda. Jaksa perlu mengatur ulang jadwal menyesuaikan dengan kesembuhan dari para tahanan tersebut.

"Sudah dikoodinasikan ke jaksanya masing-masing. Jadi kalau positif tidak bisa dipaksakan sidang," pungkasnya.

Baca Juga: Kejati Ajukan Kasasi untuk Empat Anak Buah Bos MeMiles

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya